hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KSP Kopdit Pintu Air Dirindukan Warga Solor

Solor (Peluang) : Kehadiran KCP KSP Kopdit Pintu Air diharapkan memudahkan warga Solor mengakses permodalan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 

Solor (Peluang) : Kehadiran KCP KSP Kopdit Pintu Air diharapkan memudahkan warga Solor mengakses permodalan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 

Kepala Desa Pamakayo, Petrus Kanisius Sani Herin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air yang telah membuka Kantor Cabang Pembantu (KCB) di Pulau Solor.

Menurut Petrus, kehadiran KCP KSP Kopdit Pintu Air sangat membantu masyarakat di tiga kecamatan di Pulau Solor, khususnya bagi warga Desa Pamakayo dan Lewonama sebagai desa terdekat dengan KCP ini. 

“Kehadiran KSP Kopdit Pintu Air menjawab kerinduan warga Solor. Saya ucapkan terima kasih, pimpinan KSP Kopdit Pintu Air atas keputusannya membuka KCB di sini,” ucap Petrus pada peresmian KCP Pintu Air Solor di Lewonama, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/11/2022). November 2022.

Karena selama ini, menurut Petrus, warga Solor yang ingin ke kantor Kopdit Pintu Air baik itu untuk menyimpan uang maupun meminjam modal harus menyeberangi laut ke Larantuka.

“Jika gelombang ombak laut ganas, maka perjalanan ke Larantuka itu akan terhambat,” ujarnya. 

Petrus mengajak warganya supaya tidak segan mendatangi Kantor KCP Pintu Air dan bergabung menjadi anggota untuk mendukung kehidupannya.

“Koperasi adalah milik anggota, yang  dituntut agar rajin menyimpan, meminjam dan tertib dalam membayar cicilan,” imbuhnya. 

Pada kesempatan ini, Petrus menyampaikan bahwa warga Desa Pamakayo mendiami wilayah pesisir pantai, tapi mereka belum memanfaatkan potensi laut untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

Warga desa masih mengandalkan kehidupan dengan bertani dan beternak seadanya. Padahal Desa Pamakayo dikategorikan sebagai desa pantai dengan lautnya yang luas. Potensi kekayaannya pun berlimpah bisa dimanfaatkan. 

Menurutnya, ada faktor penghambat yaitu kemampuan mengakses pembiayaan untuk menjadi modal kerja. 

Namun demikian, Petrus tidak menyangkal kalau selama ini telah ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Flores Timur berupa pembelian alat tangkap. Seperti jaring atau pukat dengan mesin ketinting.

“Tapi peralatan ini hanya kemampuan  menangkap ikan di pesisir saja. Tidak bisa digunakan ke tengah laut yang luas,” ujar Petrus.

Maka itu, Petrus menggelorakan semangat Gerakan Masuk Laut (Gemala) dengan cara membentuk kelompok nelayan untuk membuat rumpon agar dapat menangkap ikan dalam jumlah banyak.

Petrus berharap kehadiran KCP Pintu Air dapat memberikan dukungan kepada warga desanya berkaitan dengan Gemala ini. Karena menurutnya,  laut mempunyai potensi kekayaan yang besar namun belum digarap secara maksimal oleh masyarakat Solor.

“Saya berharap kehadiran Pintu Air di Solor ini dapat memberikan kemudahan bagi warga kami dalam mengakses modal untuk mewujudkan program Gemala ini,” pungkas Petrus.

mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air yang telah membuka Kantor Cabang Pembantu (KCB) di Pulau Solor.

Menurut Petrus, kehadiran KCP KSP Kopdit Pintu Air sangat membantu masyarakat di tiga kecamatan di Pulau Solor, khususnya bagi warga Desa Pamakayo dan Lewonama sebagai desa terdekat dengan KCP ini. 

“Kehadiran KSP Kopdit Pintu Air menjawab kerinduan warga Solor. Saya ucapkan terima kasih, pimpinan KSP Kopdit Pintu Air atas keputusannya membuka KCB di sini,” ucap Petrus pada peresmian KCP Pintu Air Solor di Lewonama, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/11/2022). November 2022.

Karena selama ini, menurut Petrus, warga Solor yang ingin ke kantor Kopdit Pintu Air baik itu untuk menyimpan uang maupun meminjam modal harus menyeberangi laut ke Larantuka.

“Jika gelombang ombak laut ganas, maka perjalanan ke Larantuka itu akan terhambat,” ujarnya. 

Petrus mengajak warganya supaya tidak segan mendatangi Kantor KCP Pintu Air dan bergabung menjadi anggota untuk mendukung kehidupannya.

“Koperasi adalah milik anggota, yang  dituntut agar rajin menyimpan, meminjam dan tertib dalam membayar cicilan,” imbuhnya. 

Pada kesempatan ini, Petrus menyampaikan bahwa warga Desa Pamakayo mendiami wilayah pesisir pantai, tapi mereka belum memanfaatkan potensi laut untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

Warga desa masih mengandalkan kehidupan dengan bertani dan beternak seadanya. Padahal Desa Pamakayo dikategorikan sebagai desa pantai dengan lautnya yang luas. Potensi kekayaannya pun berlimpah bisa dimanfaatkan. 

Menurutnya, ada faktor penghambat yaitu kemampuan mengakses pembiayaan untuk menjadi modal kerja. 

Namun demikian, Petrus tidak menyangkal kalau selama ini telah ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Flores Timur berupa pembelian alat tangkap. Seperti jaring atau pukat dengan mesin ketinting.

“Tapi peralatan ini hanya kemampuan  menangkap ikan di pesisir saja. Tidak bisa digunakan ke tengah laut yang luas,” ujar Petrus.

Maka itu, Petrus menggelorakan semangat Gerakan Masuk Laut (Gemala) dengan cara membentuk kelompok nelayan untuk membuat rumpon agar dapat menangkap ikan dalam jumlah banyak.

Petrus berharap kehadiran KCP Pintu Air dapat memberikan dukungan kepada warga desanya berkaitan dengan Gemala ini. Karena menurutnya,  laut mempunyai potensi kekayaan yang besar namun belum digarap secara maksimal oleh masyarakat Solor.

“Saya berharap kehadiran Pintu Air di Solor ini dapat memberikan kemudahan bagi warga kami dalam mengakses modal untuk mewujudkan program Gemala ini,” pungkas Petrus.

pasang iklan di sini