octa vaganza

KSP KOPDIT OBOR MAS 2018, SASAR PENYALURAN KUR RP150 MILIAR

Meraih predikat sehat, Wajar Tanpa Pengecualian, dua tahun berturut-turut dan ditunjuk sebagai Koperasi Kredit pertama penyalur Kredit Usaha Rakyat, menjadi catatan manis dari  kinerja KSP Kopdit Obor Mas sepanjang tahun 2017

TAK INGIN puas dengan prestasi kerja yang telah dicapai sepanjang tahun 2017, pengurus Kopdit Obor Mas kian bergegas meningkatkan mutu manajemen dan pelayanan terhadap anggota. Tekad itu ditegaskan oleh Andreas Mbete, ketua baru Kopdit Obor Mas yang baru terpilih dalam RAT ke-34 Tahun Buku 2017 Maret lalu.

Andreas yang sebelumnya menjabat Sekretaris Pengurus Kopdit Obor Mas, memang tahu persis perkembangan kopdit yang sudah berusia 46 tahun ini. “Ini koperasi setara bank, dan karenanya kami harus siapkan pengelola dan manajemen profesional, yang punya visi sama untuk menjadikan Kopdit Obor Mas sebagai koperasi terbaik tidak hanya di NTT tapi juga di tingkat nasional,” ujarnya kepada PELUANG. Lantaran itu dalam program strategis Kopdit Obor Mas tahun 2018, concern utama Andreas adalah meningkatkan kualitas SDM pengelola, mulai dari  tingkat manajer utama, kepala divisi hingga kasir yang semuanya harus memiliki kompetensi.  Peningkatkan kompetensi bagi pengelola tersebut antara lain melalui Diklat yang digelar pada Februari lalu bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang berlangsung selama dua minggu.

Menurut Andreas, diklat bagi pengelola dan anggota Kopdit Obor Mas dilakukan berkelanjutan, tidak sekadar mendapatkan sertifikat kompetensi. Sasarannya adalah mendapatkan kualitas SDM unggul. Senada dengan Andreas, General Manager Kopdit Obor Mas Frediyanto M Lering menambahkan peningkatkan kualitas SDM menjadi tolok ukur kemajuan kopdit. Kopdit yang dinilai sukses adalah yang mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkesinambungan terhadap anggotanya.

“Jika anggota semakin terdidik dan cerdas, makin besar partisipasinya terhadap koperasi,” ujarnya. Menyoal program besar Kopdit Obor Mas tahun 2018, Frediyanto mengatakan pihaknya mendapat pagu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kementerian Keuangan sebesar Rp150 miliar. Dana tersebut dialokasikan ke usaha mikro sebesar Rp100 miliar dan sisanya Rp50 miliar untuk sektor ritel.  Dia menambahkan, mekanisme penyalurannya kini lebih ketat, karena Sistim Informasi Debitur (SID) dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan. Namun Frediyanto optimistis penyaluran KUR akan dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran. Selain itu pihaknya juga serius menyiapkan SDM pengelola berkualitas.

Kopdit Obor Mas, tercatat sebagai badan usaha koperasi ke dua yang ditunjuk pemerintah sebagai penyalur KUR. Syarat untuk dipilih sebagai penyalur KUR juga tidak mudah. Selain syarat performance lembaga keuangan yang kredibel juga punya jaringan komunikasi online dengan Bank Indonesia di Jakarta.  (Irm)

Exit mobile version