Beroperasi sejak 1984, perlahan tapi pasti, Koperasi Simpan Pinjam Bhina Raharja terus tumbuh sebagai lembaga ekonomi alternatif bagi kalangan usahawan kecil yang tak tersentuh perbankan.
Kuatnya komitmen pada pelayanan anggota menjadi tolok ukur bagi KSP Bhina Raharja dalam mengukur sukses. Semakin tinggi pelayanan diberikan, semakin tegas eksistensi koperasi ini di mata anggotanya. Seperti disampaikan Ketua Umum bahwa prioritas KSP ini adalah bagaimana tumbuh kuat ketimbang tumbuh besar. Karenanya, kendati tak menonjol secara publikasi namun sejumlah aktivitas yang melibatkan partisipasi anggota terus digagas.
“Koperasi ini tumbuh dari anggota dan sepenuhnya melayani anggota, dan kami belum pernah menyita aset anggota ketika mereka gagal memenuhi kewajibannya ke koperasi karena ingin saling asah, saling asih dan saling asuh dengan anggota dalam hubungan yang harmoni,” kata Atna. Ia ungkapkan hal itu saat RAT KSP Bhina Raharja yang berlangsung di Hotel Aston Inn, Sabtu (22/2/2025) di Rembang, Jawa Tengah. RAT dihadiri 500 anggota perwakilan yang sebelumnya dipilih saat rapat anggota kelompok.
KSP Bhina Raharja, kata Atna konsisten menerapkan jati diri koperasi, dari oleh dan untuk anggota. Karenanya, ketika diminta untuk melakukan self declare, Bina Raharja menyatakan sebagai Koperasi close loop, hanya melayani anggota, bukan masyarakat umum.
Pernyataan mandiri (close loop) mengacu pada Surat Edaran (SE) No. 7 Tahun 2023 Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi. SE tersebut meminta setiap koperasi yang bergerak di bidang pembiayaan harus menyatakan diri close loop atau open loop. Jika close loop, maka hanya melayani anggota dan patuh pada regulasi Kementerian Koperasi. Sedangkan jika self declare open loop, maka koperasi boleh melayani non anggota dan patuh pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan.
Kinerja Terus Membaik
Sepanjang 2024, kinerja KSP ini tumbuh positif dengan membukukan aset Rp199,590 miliar naik 8,8 persen dibanding 2023 Rp183,490 miliar. Modal sendiri tumbuh 12,1 persen dari Rp106,825 per 2023 menjadi Rp119,763 miliar per 2024.
Anggotanya juga meningkat dari 71.889 orang pada 2023 menjadi 80.617 orang per 2024 tersebar di 59 kantor cabang dan 43 kantor cabang pembantu di empat provinsi. (Irm)