hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

KSP Balo’ta Resmikan Kantor Cabang, Pinjaman Beredar Rp1,440 Triliun

Peresmian Gedung Kantor baru KSP Balo'ta Cabang Makassar Selasa (23/9/2025) di Makassar Sulawesi Selatan. Foto: PeluangNews
Peresmian Gedung Kantor baru KSP Balo’ta Cabang Makassar Selasa (23/9/2025) di Makassar Sulawesi Selatan.

PeluangNews, Makassar-Ketua Koperasi Simpan Pinjam Balo’ta Dedi Bongga mengatakan koperasi yang dipimpinnya tetap fokus pada pelayanan anggota, baik untuk sektor simpanan maupun pembiayaan. Dari total aset yang dihimpun per 2025 sebesar Rp1,8 triliun, sebesar 80 persennya atau Rp 1,4 triliun merupakan pinjaman yang beredar di usaha anggota.

“Di usia KSP Balota yang ke 84 tahun ini kami ingin terus melakukan yang terbaik, tidak saja pada peningkatan layanan kepada anggota, tetapi juga siap berkolaborasi dengan badan usaha lainnya, karena KSP Balo’ta adalah koperasi nasional, milik semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Dedi mengatakan hal itu saat Peresmian Gedung Kantor baru KSP Balo’ta Cabang Makassar Selasa (23/9/2025) di Makassar Sulawesi Selatan. Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Menteri Koperasi Ahmad Zabadi mewakili Menteri Koperasi Ferry Yuliantono, Deputi Pengawasan Kemenkop Herbert Siagiaan, Plt Direktur Utama LPDB Kristianto dan tamu undangan lainnya serta ratusan anggota KSP Balo’ta.

Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Menteri Koperasi Ahmad Zabadi mewakili Menteri Koperasi Ferry Yuliantono, Deputi Pengawasan Kemenkop Herbert Siagiaan, Plt Direktur Utama LPDB Kristianto dan tamu undangan lainnya serta ratusan anggota KSP Balo'ta. Foto: PeluangNews
Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Menteri Koperasi Ahmad Zabadi mewakili Menteri Koperasi Ferry Yuliantono, Deputi Pengawasan Kemenkop Herbert Siagiaan, Plt Direktur Utama LPDB Kristianto dan tamu undangan lainnya serta ratusan anggota KSP Balo’ta.

Sejak berdiri pada 1941, lanjut Dedi, KSP Balo’ta sudah memiliki 56 kantor cabang yang tersebar di 7 provinsi dengan anggota sekitar 60 ribu orang.

Dengan potensi dan aset yang besar tersebut, KSP Balo’ta bertekad untuk terus tumbuh berkembang. Salah satunya melalui dukungan terhadap beroperasinya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menjadi program strategis pemerintah.

“Kami siap berkolaborasi dengan ribuan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menjadi program nasional. Dari sisi manapun yang memungkinkan, kami siap bermitra,” tutur Dedi.

Melalui dukungan pemerintah dan semangat gotong royong, KSP Balo’ta optimistis dapat memberikan manfaat bagi anggotanya sekaligus masyarakat luas.

Dorong Pengembangan Unit Usaha Baru

Sementara itu dalam sambutannya SesKemenkop Ahmad Zabadi, mengingatkan pentingnya transformasi koperasi menuju usaha produktif. Ia memberi apresiasi kepada KSP Balo’ta yang kendati berusia 84 tahun namun masih tetap eksist dengan aset triliunan rupiah.

Perjalanan panjang Balo’ta, lanjutnya, harus menjadi landasan untuk semakin memperkuat peran koperasi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui ekspansi untuk terlibat dalam unit usaha yang produktif.

“Kita patut mengapresiasi, tetapi saya juga ingin memberikan pemikiran agar koperasi di Indonesia ini betul-betul memiliki akar yang kuat dengan berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan anggota,” katanya.

Zabadi mendorong agar manajemen dari KSP Balo’ta mulai melakukan spin off dengan membentuk unit usaha baru yang produktif seperti di sektor pertanian, perkebunan, real estate dan lainnya. Pasalnya dengan aset mencapai Rp1,8 triliun, ruang untuk terus bertumbuh masih sangat besar terutama di wilayah Sulawesi Selatan.

“Pengurus harus membantu anggota agar pembiayaan tidak sekadar memenuhi kebutuhan primer, tetapi juga mendorong usaha produktif,” tutur Zabadi.

Dengan cara itu, koperasi akan menjadi simpul yang memperkuat posisi tawar yang lebih kuat terhadap anggota ataupun dengan mitra-mitra strategisnya. Zabadi optimis dengan kemampuan mengelola sumber daya yang dimiliki dengan didukung likuiditas yang memadai, KSP Balo’ta akan semakin tumbuh berkembang di masa mendatang.

“Salah satu tolak ukur dari kinerja koperasi yaitu sejauh mana ia memberikan nilai tambah. Apakah berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, atau transformasi kesejahteraan anggotanya,” katanya.

Zabadi berharap KSP-KSP besar yang hingga saat ini masih eksis termasuk KSP Balo’ta secara serius dapat melakukan perluasan bisnis dengan melakukan spin off untuk bidang usaha di sektor riil. Melalui cara ini koperasi akan dapat kembali menjadi salah satu pilar ekonomi utama nasional karena kontribusi terhadap PDB akan lebih mudah tumbuh dengan cepat. (Irm)

pasang iklan di sini