
PeluangNews, Palangka Raya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah mencatat, hingga Oktober 2025, penyaluran kredit konsumtif di provinsi tersebut mencapai Rp20,90 triliun. Angka ini menjadikan kredit konsumtif sebagai porsi terbesar dalam struktur kredit bank umum berdasarkan jenis penggunaan.
Kepala OJK Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, menjelaskan bahwa kredit konsumtif menyumbang 39,38 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan di wilayah tersebut.
“Komposisi kredit masih didominasi kredit konsumtif,” ujar Primandanu di Palangka Raya, Senin (15/12/2025).
Di posisi berikutnya, kredit modal kerja tercatat sebesar Rp18,16 triliun atau setara 34,22 persen dari total kredit. Sementara itu, kredit investasi mencapai Rp14,01 triliun atau 26,40 persen dari keseluruhan penyaluran kredit bank umum.
Berdasarkan sektor ekonomi, lima sektor dengan serapan kredit terbesar di Kalimantan Tengah masih didominasi oleh sektor rumah tangga, dengan nilai Rp20,61 triliun atau 38,83 persen dari total kredit.
Selanjutnya, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap kredit sebesar Rp15,77 triliun atau 29,71 persen. Disusul industri pengolahan Rp1,19 triliun (2,24 persen), aktivitas jasa lainnya Rp0,97 triliun (1,84 persen), serta sektor aktivitas keuangan dan asuransi Rp0,96 triliun atau 1,82 persen dari total kredit.
Sementara itu, jika dilihat dari jenis usaha, penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah masih didominasi oleh kredit non-UMKM yang mencapai Rp34,39 triliun atau 64,80 persen dari total kredit.
Adapun kredit UMKM terdiri dari kredit mikro sebesar Rp8,87 triliun atau 16,71 persen, kredit kecil Rp6,43 triliun atau 12,12 persen, serta kredit menengah Rp3,84 triliun atau 6,36 persen dari total penyaluran kredit.
Secara keseluruhan, Primandanu menegaskan bahwa kinerja perbankan di Kalimantan Tengah hingga Oktober 2025 menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kinerja bank umum tumbuh secara tahunan, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga, maupun kredit,” katanya.
Tercatat, aset bank umum meningkat 15,67 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau bertambah Rp13,31 triliun, dari Rp84,94 triliun menjadi Rp98,25 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 11,96 persen yoy atau naik Rp5,66 triliun, dari Rp47,29 triliun menjadi Rp52,95 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit dan pembiayaan mengalami pertumbuhan 7,21 persen yoy atau meningkat Rp3,57 triliun, dari Rp49,50 triliun menjadi Rp53,07 triliun. (Aji)
Baca Juga: OJK: Pemblokiran Rekening Judi Online Meningkat Jadi 30.392 Rekening







