octa vaganza

Kreatif Menyiasati Strategi Pemasaran

Peningkatan akses ke media digital telah memengaruhi dan membentuk kembali cara konsumen berpikir, bertindak, dan membeli. Hal ini juga memaksa industri ritel untuk berkembang.

DALAM beberapa dekade terakhir, strategi pemasaran telah mengikuti garis waktu perkembangan era. Dari pemasaran massal (1860-an-1920-an), pemasaran langsung (1920-an-1940-an), dan pemasaran media sosial dan digital (2010-sekarang).

Artinya, era digitalisasi telah mengubah cara perusahaan melakukan operasi bisnis dan beriklan. 

Pertumbuhan akses ke media digital telah memengaruhi dan membentuk kembali cara konsumen berpikir, bertindak, dan membeli. Hal ini juga memaksa industri ritel untuk berkembang agar survive. Konsumen saat ini menggunakan lebih banyak perangkat, pemblokir iklan dan alat perlindungan privasi daripada sebelumnya, belum lagi memiliki harapan pengalaman pe`langgan yang semakin canggih.

Merek dari usaha anda harus diketahui banyak orang di saat ‘kebisingan’ media sosial yang gencar memperebutkan minat audiens. Akibatnya, strategi pemasaran baru menuntut personalisasi, kontekstualisasi, dan dinamika, juga pemikiran kreatif.

Secara historis, istilah ‘materi iklan pemasaran’ menyinggung orang yang bertanggung jawab atas gambar, kata-kata, dan konsep kampanye iklan. Tapi, pemasaran yang dipengaruhi oleh teknologi telah menjadi jauh lebih kompleks dan menuntut banyak hal. Fokus strategi pemasaran kreatif dapat diringkas dalam tiga cara.

Personalisasi. Perusahaan memperlakukan setiap pelanggan sebagai individu dengan memahami preferensi dan perilaku mereka. Dalam survei Dewan CMO/SAP, 47 persen responden menyebut, mereka akan meninggalkan merek yang memberi pengalaman yang buruk, impersonal, atau membuat frustrasi.

Kontekstualisasi. Konteks memainkan peran penting dalam kinerja kampanye pemasaran. Dalam sebuah wawancara, Dr. Horst Stipp, peneliti efektivitas iklan di The Advertising Research Foundation, menyebut, ‘Efek positif telah ditunjukkan ketika iklan ditempatkan dalam konteks dimana konsumen terlibat, memperhatikan dan menghargai, serta ketika ada keselarasan antara konteks dan pesan iklan.

Dinamisme. Dengan peningkatan platform yang memungkinkan merek untuk mempromosikan item yang paling relevan, anda dapat menggunakan iklan yang dinamis dan responsif untuk keuntungan strategis anda. Facebook, misalnya, memungkinkan iklan dinamis untuk secara otomatis menampilkan produk yang tepat kepada para peminat pada situs web, aplikasi, atau internet secara keseluruhan. Demikian pula, melalui iklan bergambar responsif Google, pengiklan dapat mengunggah aset kreatif mereka dan menyerahkan kreasi iklan ke algoritma Google.

Anda membuat pemasaran berbasis digital yang berfokus pada pengalaman pelanggan yang ditenagai oleh teknologi tepat guna. Tujuannya adalah untuk mengubah pemasaran dari aktivitas yang berfokus pada akuisisi pelanggan ke aktivitas yang memungkinkan pengalaman manusia secara emosional, yang didasarkan pada data: apa yang berhasil, apa yang tidak, bagaimana kita dapat meningkatkan?

Dalam pengalaman pemasaran, perusahaan memperlakukan setiap pelanggan sebagai individu dengan memahami preferensi dan perilaku mereka. Untuk memenuhi harapan ini, strategi pemasaran perusahaan harus menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Ketika anda gagal memahami kompleksitas perilaku pelanggan anda, orang-orang kehilangan kepercayaan pada perusahaan anda, secara langsung ini akan berdampak pada pendapatan dan loyalitas merek yang anda bangun. Pesatnya perkembangan teknologi baru sebagian besar dirancang untuk membantu para profesional marketing lebih memahami audiens mereka dan menganalisis data. Pakar marketing saat ini perlu memiliki keterampilan yang beragam. Pemasaran berada dalam posisi unik untuk mengintegrasikan ide, wawasan, dan kreativitas untuk menerangi apa yang orang butuhkan dan inginkan.●

Exit mobile version