octa vaganza

KPPD DKI Jakarta Dongkrak  Aset   Rp304 miliar

JAKARTA—Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah DKI Jakarta (KPPD) melewati tahun-tahun  sulit pandemi covid-19 dengan kenaikan aset lebih dari 10 persen. Koperasi ini  diingatkan memperkuat layanan digitalisasi agar tumbuh profesional dan modern.

Kendati sempat menggerus sejumlah usaha KPPD akibat dampak pandemi covid-19, namun perlahan koperasi pegawai terbesar di wilayah DKI Jakarta ini  mampu mengembalikan kinerja usaha yang ciamik. 

“KPPD patut menjaga kinerja usaha yang  sudah baik ini dengan memperkuat program  digitalisasi  dan modernisasi agar tumbuh profesional, transparan dan akuntabel,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (PPKUKM)  DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo saat membuka RAT KPPD ke 42 Tahun Buku 2021, Rabu (23/2/22) di Jakarta.

Elisabeth yang hadir mewakili Gubernur DKI Jakarta, pada kesempatan itu menyampaikan  bahwa  kehadiran KPPD di lingkungan Pemda DKI Jakarta mendapat respon positif karena dinilai mampu mengatasi perekonomian para pegawai yang umumnya sering menghadapi kendala keuangan.

“KPPD sudah berada di jalurnya yang tepat, namun harus terus tumbuh professional dan modern  agar sejajar dengan badan usaha lain,” ujarnya.

Dalam laporannya, Ketua Umum  KPPD Hasanuddin Bsy menyampaikan perkembangan usaha dalam lima tahun terakhir kepemimpinannya. Antara lain pencapaian aset yang tumbuh konstan dari Rp227,217 miliar pada 2017 menjadi Rp304,011 miliar pada 2021.

“Dibanding pencapaian aset pada 2020 sebesar Rp276,268 miliar, aset KPPD tahun 2021 naik 10 persen, hal yang sama juga terjadi pada pencapaian SHU sebesar Rp12,999 miliar dibanding tahun 2020 sebesar Rp11,396 miliar,” ujarnya.

Kenaikan yang cukup signifikan lantaran masih dalam kondisi pandemi itu, mendapat apresiasi dari Pengurus Pusat Koperasi Pegawai  (PKP-RI) DKI  Jakarta, Syahnaz  Rasyid.

“Tidak mudah mengembangkan koperasi pegawai, apalagi mampu tumbuh besar seperti halnya KPPD, karenanya aspek kepemimpinan yang kuat di koperasi ini harus terus dipertahankan,” ujarnya.

Menjawab harapan Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, seiring dengan makin pesatnya teknologi pasar berbasis digital, maka KPPD juga tidak abai mengikuti perkembangan terkini tersebut.  Pada buku laporan RAT tersebut disampaikan sejumlah pencapaian terkait penyempurnaan sistem digitalisasi transaksi pinjaman berbasis android. 

Bahkan  sejak beberapa tahun belakangan ini KPPD sudah melakukan penjualan sembako online melalui layanan aplikasi mobile KPPD. Layanan digital juga telah diterapkan pada unit simpan pinjam  yang mendapat antusias anggota yang ditandai dengan meningkatnya jumlah simpanan.

Sepanjang 2021, KPPD menyalurkan pinjaman dana sebesar Rp67,154 miliar,  pembelian barang elektronik Rp5,718 miliar dan pembelian sepeda motor Rp12,279 miliar. (Irm)

Exit mobile version