octa vaganza

KPK Warning BUMN Soal Investasi Cina

WARNING KPK mestinya disikapi serius. KPK mewanti-wanti BUMN terhadap investasi dari Cina. Alasannya, Cina masuk sebagai salah satu negara dengan tingkat improper payment alias pembayaran tidak benar tertinggi. “Good corporate governance di Cina itu sesuatu yang asing. Cina menempati peringkat pertama fraud improper payment,” kata Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif.

Beberapa proyek yang investasinya bersumber dari Cina. Pertama, proyek high speed train atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menandatangani kerja sama dengan High Speed Railway Construction Consortium (HSRCC). Ini tindak lanjut dari proyek prestisius tersebut. Nilai kontrak EPC yang ditandatangani mencapai US$4,7 miliar.

Selain proyek tersebut, yang nilainya cukup signifikan adalah Kawasan Industri Morowali. Cina tercatat berinvestasi di Indonesia senilai US$1,63 miliar. Investasi US$980 juta ini direalisasikan melalui penandatanganan MoU pihak Tsingshan Group dan Delong Group dengan PT Indonesia Morowali Industrial Parkdengan.

Selain itu, Tsingshan Group dengan Bintang Delapan Group dan PT Indonesia Morowali Industrial Park, untuk pembangunan pembangkit listrik, senilai US$ 650 juta. Dari data Kemenperin, Cina merupakan penanam modal asing sektor manufaktur urutan ketiga dengan nilai US$2 miliar, yang tersebar pada 594 proyek. Nilai ini meningkat 839% dibanding periode yang sama tahun 2015.

            Moga saja investasi ugal-ugalan mereka tak menjadikan RI sebagai negara koloni.●

Hendra Jayandra

Tangerang Selatan, Banten

Exit mobile version