PeluangNews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita barang bukti puluhan mobil dan motor Ducati menyusul penangkapan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan yang mengurus sertifikasi K3.
“Sejumlah barang bukti disita dalam operasi yang berlangsung pada Rabu (20/8) malam. Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
Terkait jumlah uang yang disita, Fitroh mengaku belum merinci. Noel ditangkap KPK di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi menilai kinerja Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer selama 10 bulan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto cukup memuaskan.
“Sebetulnya kalau kita monitor selama kurang lebih 10 bulan, kinerja di Kementerian Tenaga Kerja baik menteri maupun wakil menteri masuk kategori cukup memuaskan,” kata Prasetyo dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Dia mengungkapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan berhasil menyelesaikan sejumlah masalah terkait tenaga kerja. Salah satunya, dalam menangani permasalahan perusahaan tekstik, Sritex.
“Karena memang menyelesaikan banyak hal di tengah banyaknya permasalahan yang harus kita hadapi dan tangani. Terutama kemarin salah satu yang paling besar kan adalah berkenaan dengan masalah yang muncul di Sritex,” kata dia.
Menurut Prasetyo, penangkapan Noel oleh KPK tak ada hubungannya dengan kinerja Kementerian Ketenagakerjaan. Sebab, Kemenaker sudah bekerja cukup luar biasa selama 10 bulan ini.
“Sebenarnya apa yang dikerjakan di Kementerian Tenaga Kerja cukup luar biasa. Tapi kan terlepas itu kan mungkin tidak ada kaitannya,” ujar Prasetyo, menjelaskan.
Kendati begitu, Noel akan dicopot dari jabatannya sebagai Wamenaker apabila terbukti korupsi. Saat ini pemerintah masih menunggu status hukum Immanuel Ebenezer yang akan ditetapkan maksimal 1 x 24 jam.
“Kan kita tunggu dulu tadi 1 x 24 jam nanti hasil dari teman-teman di KPK seperti apa. Sekali lagi kalau memang kemudian terbukti ya kita segera mungkin melakukan proses terhadap yang bersangkutan,” ucap Mensesneg Prasetyo, menutup. []