PeluangNews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengecek laporan temuan adanya dugaan laporan keuangan fiktif dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami cek dulu laporannya,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo, saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Budi mengakui bahwa KPK sudah menerima audiensi dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pemangku program MBG. Dalam audiensi itu, pimpinan KPK berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program MBG sesuai dengan tugas fungsi KPK.
“Melalui upaya pendidikan dan peran serta masyarakat pencegahan koordinasi supervisi maupun penindakan. Artinya jika ada hal-hal yang barangkali bisa kita mitigasi di awalannya dugaan yang nanti bisa berdampak pada penurunan kualitas dari MBG itu, bisa kita lakukan pencegahan di awal, supaya delivery produknya, makanan bergizi gratis bisa kita jaga kualitasnya,” ujar Budi.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini program MBG tengah menjadi sorotan masyarakat lantaran dalam pelaksanaannya terjadi keracunan di banyak daerah.
Selain itu, dapur program MBG dinilai tidak punya standar higenis. Belakangan ditemukan adanya dugaan laporan keuangan fiktif.
Secara terpisah, Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan menambahkan, dana Rp10 miliar yang digelontorkan untuk setiap Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) rawan digelapkan lewat selisih harga bahan baku hingga laporan keuangan fiktif.
Selain lewat bahan baku yang tidak berkualitas, Tigor mengatakan kecurangan juga bisa dilakukan dari laporan keuangan fiktif dari SPPG.
Untuk mencegah hal itu, BGN menggunakan virtual account (VA) yang bertujuan melacak semua transaksi.
“Kami atasi dengan VA. Itu kayak satu dapur dikasih hanya satu ATM. ATM ini boleh diambil uangnya oleh dua orang. Itu sebenarnya memasang jangkar supaya jangan dikorupsi. Sebenarnya Rp10 miliar kan per dapur,” kata Tigor menandaskan. []