Beberapa kota yang bersentuhan dengan air dibangun dengan konsep Waterfront City. Lebih dari 10 kota memenuhi kualifikasi ini. Tiga di antaranya Makassar, Balikpapan, Palembang.
Kota-kota di pesisir pantai, seperti Makassar, Manado, Balikpapan, memang harus dibangun dengan memperhatikan konsep Waterfront City.
Dihubungkan dengan perencanaan pembangunan berkelanjutan, konsep-konsep seperti Eco green dan Eco living merupakan syarat mutlak bagi pembangunan kota yang berwawasan lingkungan.
Waterfront City ? berarti kota yang berhadapan atau menghadap air. Air di sini mencakup laut, sungai, atau danau. Jadi, Waterfront City berarti “Konsep pengembangan daerah tepian air.
Dalam bahasa Indonesia, terjemahan harfiahnya adalah daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan. Mungkin elok pula dalam kita perkenalkan istilah “kota emper air”.
Waterfront City Development berarti suatu proses dari hasil pembangunan yang memiliki kontak visual dan fisik dengan air dan bagian dari upaya pengembangan wilayah perkotaan yang secara fisik alamnya berada dekat dengan air di mana bentuk pengembangan pembangunan wajah kota yang terjadi berorientasi ke arah perairan”
Penerapannya Waterfront City juga bermanfaat dalam: Mengatasi Banjir di bantaran sungai, dan sSebagai Fungsi Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Berikut dicuplik tiga kota di Indonesia dengan konsep WaterFront City Terbaik versi mediatataruang.com:
Makassar, Suar di Timur
Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini pernah bernama Ujungpandang (1971-1999) memang mempunyai perencanaan yang matang dalam pembangunan kotanya.
Lihat saja wilayah di sekitaran Pantai Losari tampak apik dan tertata rapi, terlebih beberapa daerah tepian pantainya banyak dijumpai perahu pinisi. Itulah perahu kebanggaan orang Sulawesi yang disebut Prof. BJ Habibie dengan takzim.
Reklamasi Pantai Losari—sangat berbeda dengan reklamasi Teluk Jakarta—dilaksanakan hanya untuk hotel, mal, dan pusat kuliner Makassar. Beberapa daerah komersial juga dibangun di tepian Pantai Makassar. Sebut saja Tanjung Bunga, yang merupakan kawasan komersial dan permukiman elite di Kngin Mamiri.
Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Letaknya di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat.
Dari aspek pembangunan dan infrastruktur, Kota Makassar tergolong salah satu metropolitan di Indonesia, salah satu kota terbesar di luar Pulau Jawa. Dengan wilayah seluas 199,26 km² dan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa lebih, kota ini berada di urutan kelima kota terbesar di Tanah Air.
Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 Kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukan Majapahit.
Walau demikian, Raja Gowa ke-9, Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan tokoh pertama yang serius mengembangkan kota Makassar. Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, dan mengangkat syahbandar untuk mengatur perdagangan.
Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa, dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).
Balikpapan, Percontohan Terencana
Balikpapan sempat dinominasikan menjadi kota yang paling dicintai dunia dari 47 Kota Dunia versi WWF lewat program We Love Cities. Bersaing dengan Seoul, Vancouver, dan Paris.
Apresiasi pihak luar semacam ityu menjadikan Balikpapan pantas menyandang Kota Terbaik dengan konsep Waterfront City. Pemda pun membangun kota dengan memperhatikan hutan yang terjaga.
Begitulah, di Kota Balikpapan sengaja didirikan Hutan Kota di beberapa bagiannya, hingga berhasil mengubah lahan hutan menjadi daerah perkotaan tanpa merusak ekosistem.
Dari sudut konsep Waterfront City, Balikpapan merupakan Proyek Percontohan Terencana di Indonesia. Dengan sistem pengairan yang baik, kota ini mampu meminimalisir banjir kepada daerah sekitarnya.
Dari sisi kependudukan, Balikpapan adalah kota terbesar kedua di Kalimantan Timur (setelah Samarinda). Berita tak enaknya, Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal se-Indonesia.
Nama asli Balikpapan adalah Billipapan atau Balikkappan (logat Banjar). Ada beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota yang berada di pesisir timur Kalimantan ini
Antara lain versi ini. Tentang adanya 10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan material untuk pembangunan Istana Baru Kutai Lama.
Kesepuluh papan yang balik tersebut oleh orang Kutai disebut “Balikpapan Tu”. Sehingga, wilayah sepanjang Teluk Balikpapan, tepatnya di Jenebora, selanjutnya disebut Balikpapan.
Palembang, Ikon Wisata Air
Kota yang dikenal dengan Sungai Musi dan Jembatan Ampera ini. Kota ini memang sangat bergantung kepada Sungai Musi sebagai sumber penghidupan dan urat nadi kota.
Maka, tidak heran di beberapa bagian kita akan menjumpai pusat perdagangan, hotel, mal hingga pasar terapung di sepanjang aliran Sungai Musi. Wisata Sungai Musi juga sangat dikenal oleh masyarakat dunia. Event tahunan Festival Internasional Musi pun selalu digelar di tempat ini.
Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Luas wilayah 358,55 km² yang dihuni sekira 2 juta orang. Dari prasasti Kedukan Bukit di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, terbaca keterangan tentang pembentukan sebuah wanua (ditafsirkan: kota) pada 16 Juni 688 Masehi. Dengan fakta, Palembang didaulat sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang dijuluki Venice of the East (Venesia dari Timur).
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai “Kota Wisata Air”, seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja.
Tahun 2008, Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan tajuk “Visit Musi 2008“, dan menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga dua tahunan SEA Games XXVII pada 2011.●(dd)