hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kospin Jasa Optimistis di 2022 dengan Prinsip Pruden

Sekalipun mampu melewati 2021 dengan penurunan aset tipis, Kospin Jasa tetap mampu memberikan kontribusi jasa usaha kepada anggota. Dengan akumulasi aset Rp9,2 triliun, koperasi pemuncak ini optimis menyongsong 2022 yang lebih baik. 

Setelah dua tahun tiarap  terimbas kondisi ekonomi memburuk, lembaga keuangan umumnya mulai optimis tahun 2022 ini bakal mampu mencatatkan kinerja lebih baik. Indikasi ke arah itu mulai terlihat dengan makin terkendalinya pandemi covid-19 serta partisipasi yang tinggi dari masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi. Sinyal positif juga terlihat pada efektifitas kebijaksanaan stimulus fiskal oleh pemerintah, serta sinergi yang baik antar otoritas dalam menjaga stabilitas dan percepatan pemulihan ekonomi. 

Berangkat dari asumsi positif tersebut Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa menilai perekonomian secara nasional di tahun 2022 ini bakal kembali menggeliat. “Tahun lalu ketika masih di tengah pandemi, Kospin Jasa patut bersyukur masih bisa menjaga eksistensi dan memberikan layanan yang prima kepada anggota. Optimisme tinggi selalu dicanangkan walaupun selama tahun 2021 mencatatkan hasil kinerja yang belum optimal,” kata Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid. Dia mengemukakan hal itu saat memberi laporan perkembangan Kospin Jasa dalam RAT yang berlangsung Sabtu (26/3/2022) di Solo Jawa Tengah. 

Kendati mengalami pertumbuhan kurang menguntungkan di tahun 2021, namun kata Andy, koperasi yang bermarkas di Pekalongan Jawa Tengah ini masih bisa memberikan kontribusi kepada anggota berupa Jasa Simpanan sebesar 7,62% dan Jasa Pinjaman sebesar 13,54%. Dari dua unit usaha simpan pinjam dikelola yaitu konvensional dan Syariah, Kospin menghimpun simpanan anggota total sebesar Rp7,069 triliun sedangkan dana disalurkan Rp6,295 triliun.

Masih dalam kondisi sulit itu, Kospin membuktikan diri mampu menyalurkan kredit program dalam bentuk pinjaman KUR dan mendapat apresiasi dari pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan plafon yang terus ditambah. Selama tahun buku 2021 telah tersalur pinjaman program KUR sebesar 95% dari plafon yang telah ditentukan.  Masih tingginya partisipasi anggota ditopang oleh kesiapan Kospin dalam memanfaatkan teknologi terkini. Digitalisasi memainkan peran utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan anggota Kospin Jasa pun semakin familiar terhadap pelayanan digital seiring dengan kecepatan dan kemudahan aksebilitas.  

“Kami optimis pemulihan ekonomi melaju lebih cepat ditopang oleh pelayanan yang unggul dan solusi digital,” ujar Andy.

Jaga Prinsip Kehati-hatian  

Semangat optimis juga mewarnai program kerja tahun 2022 dengan faktor kehati-hatian tetap menjadi landasan guna mengatur operasional agar keuangan tetap sehat. Dari sisi permodalan, penambahan modal sendiri (equity) yang bersumber dari penambahan anggota dan pengalokasian dari Sisa Hasil Usaha ke komponen Cadangan dan Simpanan Wajib Aggota menjadi sumber modal sendiri yang diharapkan meningkat 3,74%.

Dalam hal permodalan yang berasal dari Tabungan dan Simpanan Anggota, tahun 2022 ditargetkan ada pertumbuhan sebesar 7,25% untuk Kospin Jasa Konvensional dan 6,75% untuk Kospin JASA Layanan Syariah.  Selanjutnya diprediksi pinjaman atau pembiayaan akan tumbuh sampai 7,81% untuk Kospin Jasa Konvensional dan 16,27% untuk Kospin Jasa Layanan Syariah.

Adanya peraturan liquiditas perbankan yang semakin longgar, akan berdampak kesediaan dana diluar semakin melimpah, sehingga dalam operasional pinjaman atau pembiayaan semakin dipermudah dan akibatnya akan terjadi persaingan antar lembaga keuangan semakin ketat.

Hal ini perlu meningkatkan faktor kehati-hatian agar dikemudian hari tidak menimbulkan pinjaman/pembiayaan bermasalah. Di dalam mengantisipasi situasi tersebut di atas, maka dalam program kerja tahun 2022 Kospin Jasa akan memfokuskan pemberian pinjaman/pembiayaan terutama kepada anggota kelompok UMKM.

Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi juga memberi apresiasi terhadap Kospin Jasa yang menurutnya bisa menjadi contoh menjadi koperasi yang baik di tengah berkurangnya kepercayaan publik kepada koperasi, seiring dengan pemberitaan koperasi bermasalah.

Selain itu upaya Kospin Jasa melakukan spin off dengan mendirikan Kopsin Jasa Syariah. Hal itu harus dilakukan dengan kehati-hatian, karena koperasi syariah entitas berbeda. Selain itu spin off di sektor riil juga penting agar koperasi jangan hanya simpan pinjam.  (Irvan)

pasang iklan di sini