SUKABUMI-–Direktur Operasi Basarnas Brigjen (Mar) Budi Purnama mengumumkan bahwa lima korban lagi ditemukan pada harikeempat dalam operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).
Dengan demikian hingga Kamis petang, korban meninggal dunia menjadi 18 orang. Sebanyak 16 korban sudah teridentifikasi dan dua korban masih dalam proses identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI).
“Kami harus mencari 15 orang lagi yang masih belum ditemukan,” kata Budi dalam konferensi pers di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Longsor di Dusun Cimapag.
Pencarian terhadap korban yang masih hilang akan terus dilakukan personil Polri bersama aparat gabungan dan tim relawan hingga Minggu 6 Januari 2019. Diberitakan sebelumnya bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) petang.
Sementara itu Kepala Polres Sukabumi, AKBP Nasriadi di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok pada Jumat 4 Januari 2019.mengatakan pihaknya menerjunkan 364 personel gabungan dan alat berat berupa excavator kendaraan Basarnas, dengan perincian Rescue Truck Personel berjumlah dua unit, satu mobil compatement, dua mobil D-Max, satu sepeda motor trail.
“Jika pencarian belum dirasa maksimal maka akan memperpanjang waktu. Tapi itu juga harus melihat kondisi dan beberapa aspek lainnya,” kata Nasriadi seperti dilansir Pikiran Rakyat.
Pada kesempatan berbeda Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sedang menyiapkan master plan atau blue print ketangguhan hidup dengan bencana. Di dalamnya akan ada edukasi untuk masyarakat tentang kebencanaan.
Sebanyak 60% kebencanaan hidrologis terjadi di Jawa Barat. Karakter alam Jawa Barat menuntut kita untuk melakukan mitigasi bencana, sehingga bisa mengurangi risiko kebencanaan,” kata dia.