octa vaganza

Kopsyah BMI Serahkan Empat Rumah Siap Huni dalam dua Hari

TANGERANG—-Dalam dua hari, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menyerahkan empat (program hibah) rumah siap huni (RSH) yang semuanya kepada kaum duhafa di berapa tempat berbeda di Provinsi Banten.  Jumlah ini menjadikan  total sudah 232 RSH  yang diserahkan Kopsyah BMI.

Tirah (54), seorang pedagang kecil makanan ringan menerima rumah RSH ke 231 pada Rabu pagi (18/12/19).  Warga Kampung Baru, Kecamatan Banten, Kabupaten Padeglang, Provinsi Banten ini sudah menjadi anggota Kopsyah BMI selama tiga tahun. Sementara suaminya Hamdan (51) bekerja serabutan, mulai dari kuli  hingga menjadi kenek.

Tirah tinggal berenam, termasuk suami dan empat anaknya.  Tiga anaknya lainnya  sudah menikah dan tidak serumah lagi. Mereka  tinggal di rumah yang sudah tidak layak, dengan atap rumah, kusen, serta kayu penunjang yang sudah rapuh dan bocor ketika hujan. Dinding rumah terbuat dari triplek dan lantai masih tanah. Kondisi  membuat keluarga terpaksa tidur di mana saja bahkan sering tidur di atas sajadah dan beralaskan tanah.

Kini Tirah bisa tersenyum karena rumahnya yang sudah tidak layak dibangun oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, melalui Program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) untuk Anggota dan Non Anggota. Total biaya pembangunan hibah rumah siap huni yaitu Rp46 juta (Rp2.000.000 adalah Infaq dari Keluarga Ibu Tirah, dan Rp44.000.000 dari Kopsyah BMI).

Rabu siangnya, giliran Sarnah (64), warga Desa Kolelet, Kecamatan Picung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten  mendapatkan hibah RSH ke 232 . Janda yang sehari-hari berdagang gorengan ini menjadi anggota Kopsyah BMI sejak delapan bulan lalu.

Sarnah tinggal sendirian karena tiga anaknya sudah berumah tangga. Dia tinggal di rumah yang tidak layak huni. Ketua Rembug Pusat Kakatua Ibu Ucu melaporkan kepada petugas kopsyah BMI dan setelah melalui serangkaian proses verifikasi, rumah Ibu Ucu dapat dibangun oleh Kopsyah BMI melalui program Hibah Rumah Siap Huni.

“Saya sangat bahagia dan tak henti hentinya bersyukur kepada Allah SWT, juga kepada kepedulian Anggota Rembug Pusat Kakatua dan  Kopsyah BMI,” ucap Sarnah.

Total Biaya Pembangunan Hibah Rumah Siap Huni senilai Rp46.000.000, didapat dari infaq anak Ibu Sarnah Rp500.000, infaq dari anggota dan Masyarakat sekitar Rp450.000,- dan kekurangannya dari Kopsyah BMI sebesar Rp45.000.000,

Sehari sebelumnya Kopsyah BMI menyerahkan RSH ke 229 kepada Tisah (61), warga Kampung Babulak, Desa Blokang,  Kecamatan Bandung,  Kabupaten Serang, Banten.  Perempuan yang sehari-hari menjadi kuli pembuat opak ini tinggal dengan seorang anaknya, Jakar (28) yang tidak bekerja di rumah yang tidak layak huni.

Anggota Kopsyah BMI sejak empat tahun lalu ini menampati rumah yang tidak layak huni. Kondisi rumah memperihatinkan karena sudah ditempati selama 10 tahun dan belum pernah dilakukan perbaikan. Rumahnya rapuh dan sudah miring dan ketika hujan bocor d berapa tempat, terkadang membuat mereka  menginap di rumah saudaranya karena takut rumahnya akan roboh.

Ketika menerima hibah RSH senilai Rp50 juta yang semua ditanggung Kopsyah BMI Ibu Tisah sangat senang, karena  pada usia yang sudah renta bisa tinggal nyaman rumah baru yang kokoh.

“Semoga Kopsyah BMI semakin sukses dan semakin banyak anggotanya,” ujar dia.

Selasa siang (17/12/19)  giliran Sapiah (57) warga Kampung Baru Utara, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang mendapat hibah RSH ke 229.

Ibu Sapiah Adalah salah satu anggota Kopsyah BMI Cabang Jawilan. Sapiah  mempunyai 6 orang anak, 5 orang anak perempuan yang sudah menikah dan tidak tinggal bersama Ibu Sapiah lagi, sementara satu lagi anak laki-lakinya masih tinggal bersama Ibu Sapiah sedikit mengalami gangguan kejiwaan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, aibu Sapiah hanya mengandalkan penghasilan suaminya saja yang hanya sebagai buruh serabutan meskipun terkadang suka dibantu oleh anak-anaknya yang sudah bekerja, itu pun kalau ada rezeki lebih.

Kondisi rumah Ibu Sapiah jauh dari kata layak.  Dinding  bilik dan dapur yang sudah bolong,  serta tiang kayu yang sudah keropos, alas rumah tanah. Jika hujan air hujan akan masuk rumah terbawa angin.

Kini Ibu Sapiah sangat bersyukur bisa memiliki rumah senilai Rp50 juta yang semua biaya hibah dari Kopsyah BMI. 

“Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepada Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia karena kepeduliannya kepada warga yang kurang mampu,” ujar Sapiah (van).

Exit mobile version