hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopsyah BMI dan Yayasan Nida El Adabi Teken MoU Simpanan Sekolah

Peluangnews, Tangerang – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan Yayasan Nida El Adabi Parung Panjang Bogor menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) simpanan anak sekolah, guru, dosen dan pegawai di Yayasan tersebut.

Penandatanganan di lakukan oleh Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara dan Ketua Yayasan Nida El Adabi, Ramlan Rosyad, di Aula Yasriel Muttaqien, Kantor Pusat Koperasi BMI Grup, Gading Serpong, Tangerang, Senin (24/7/2023). Dihadiri Wakil Kepala STAI Nida El Adabi Lutfi, Kaprodi Pendidikan Agama Islam STAI Nida El Adabi Ahmad Kharis Setiawan, Ketua Harian Yayasan Nida El Adabi Ahmad Lazuardi dan Kaprodi Manajemen Bisnis Syariah STAI Fahrul Hidayat.

Usai penandatanganan, Ramlan Rosyad mengungkapkan, kehadiran Kopsyah BMI dapat membantu pihaknya dalam mengelola keuangan sekolah dan mengenalkan koperasi sekaligus gerakan rajin menabung kepada siswa sejak dini.

“Kopsyah BMI merupakan koperasi terbesar di Banten. Kami berterima kasih kepada Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Pak Kamaruddin Batubara, yang bersedia menerima kami dan mensosialisasikan simpanan anak sekolah putra putri kami. Dengan begitu, BMI membantu orang tua dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak tanpa terbebani dengan dana yang besar ketika butuh,” ujar Ramlan.

Yayasan Nida El Adabi, jelas Ramlan, memiliki 720 lebih siswa di tingkat SD, SMP dan SMK. Dan 300 lebih di tingkat universitas. Gerakan menyimpan di koperasi untuk siswa SMK dan universitas, termasuk kepada dosen, guru dan para orang tua murid akan terus digiatkan.

Kenapa ajakan menyimpan di koperasi ini penting, ungkap Ramlan, bila melihat perjuangan 20 tahun Kopsyah BMI membumikan koperasi, sebagai instrument membangun ekonomi kerakyatan sungguh luar biasa. Dengan koperasi syariah, Kopsyah BMI menjadi inspirasi bagi Ramlan dan Yayasan Nida El Adabi membangun ekonomi umat seperti adanya divisi zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) yang perannya sangat terasa terhadap anggota dan masyarakat.

“Kalau bisa ke depannya ada cabang Kopsyah BMI di Parung Panjang, karena peran Kopsyah BMI saya lihat begitu terasa. Di sisi lain, pembangunan di Parung Panjang juga sangat pesat termasuk real estate-nya dan tentunya butuh dukungan Kopsyah BMI dalam membangun ekonomi umat di sana,” harapnya.

”Kami juga ingin menjadi bagian dalam mengembangkan gerakan simpanan yang dibangun Kopsyah BMI yang terasa dalam membangun ekonomi umat. Seperti simpanan haji & umroh, simpanan qurban, simpanan idul fitri dan menggalakkan gerakan zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) di Yayasan kami,” tambah Ramlan.

Perlu diketahui, simpanan Anak Sekolah di Yayasan Nida El Adabi difasilitasi oleh kartu digital sebagai alat pembayaran non tunai untuk jajan di kantin atau pedagang sekitar sekolah.

Tidak hanya urusan belanja di kantin, kartu yang sudah terintegrasi di BMI Mobile itu juga bisa dipakai untuk pembayaran uang sekolah, simpanan sukarela, simpanan cendikia syariah (SICERAH) dan lain sebagainya. Untuk mengelola tersebut, pihak Nida El Adabi mempekerjakan dua karyawannya dalam urusan pendaftaran, pembayaran dan transaksi simpanan

Sementara, Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara menyambut baik kepercayaan Yayasan Nida El Adabi dalam nota kesepahaman ini. Dengan simpanan anak sekolah, mengajarkan siswa mandiri, mengenalkan mereka sejak dini dengan koperasi , menabung itu seperti apa dan apa saja manfaatnya. Dengan menabung, anak bisa jadi pintar, bertanggung jawab dan mandiri. Dengan ajakan infaq, kita juga mengajarkan siswa sejak dini peka terhadap penderitaan saudara-saudara kita yang dhuafa.

Kambara, sapaan Dirut Kopsyah BMI mengatakan, Mou bersama Yayasan Nida El Adabi menjadi langkah besar untuk memasyarakatkan lagi Koperasi di tengah masyarakat pendidikan. Membangun riset-riset untuk pengembangan koperasi ke depan dan menggerakkan potensi ekonomi di Banten oleh jiwa-jiwa muda bersama koperasi. Terlebih, Transformasi BMI kini lebih menjawab kebutuhan generasi milenial yang memiliki jiwa sosialdan solidaritas yang tinggi.

“Yang bisa menjawab tantangan kebangsaan adalah koperasi. Karena, koperasi memiliki nilai kebersamaan dan keadilan untuk mengejar kesejahteraan anggota. Melalui zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) BMI terus konsisten membangun ekonomi yang berkeadilan,” jelasnya.

Adapun, kebutuhan Yayasan Nida El Adabi bisa dijawab oleh dua koperasi primer di bawah naungan Koperasi BMI Grup. Seperti kebutuhan material, handphone, kendaraan roda dua dan roda empat hingga sepeda listrik bisa lewat Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI). Sementara kebutuhan jasa konstruksi, tamasya, bengkel percetakan ATK bisa melalui Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI). ”Semua bisa kita kerjasamakan untuk kesejahteraan bersama,” tandasnya. (Aji)

Baca Juga: Kopsyah BMI Serahkan Rumah Gratis ke-413 di Kabupaten Bogor

pasang iklan di sini