BANDUNG—Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia patut menjadi salah satu contoh bahwa generasi milenial pun mampu mengelola koperasi setara dengan “koperasi orang dewasa”.
Pada 2019, kopma ini menunjukan kinerja kinclong dengan sekira tiga ribu anggota, 14 unit usaha, 20 karyawan dengan omzet Rp3,3 miliar. Karena prestasi ini, Kopma Bumi Siliwangi UPI mendapatkan predikat koperasi berprestasi jenis konsumen yang diberikan Kementerian Koperasi dan UKM pada Hari Koperasi Nasional tahun 2019
Namun seperti koperasi lain, kopma ini juga diterpa pandemi Covid-19. Bisnis ambruk. Dari 14 unit usaha tinggal 6 usaha. Omzet pun menunjukan titik terendah pada April 2020 hanya meraup Rp1,6 juta dan karyawannya hanya tinggal 4 orang.
Menyerah? Tentu saja tidak. Ketua Kopma Bumi Siliwangi UPI Wawan Prasetyo mengatakan, tetap jalan dengan enam unit usaha, yaitu ada JNE, BS-Cilox, BS-Seblak, BS-Stationary, BS-Cell, dan pembuatan plakat.
“Kami menciptakan inovasi untuk meningkatkan pendapatan dan akhirnya pendapatan bisa mengalami kenaikan ke angka Rp50 Juta rupiah per bulan,” ujar Wawan kepada Peluang, melalui WhatsApp, Senin (14/12/20).
Lanjut Wawan, mereka melakukan shifting bisnis yang tadinya mayoritas fisik ke daring dengan membuka toko di berbagai e-commerce, memanfaatkan media sosial seperti instagram dan WhatsApp.
Sebagai catatan media sosial milik kopma ini terbilang aktif, Instagramnya mengunggah lebih dari 1.800 posting dan mempunyai lebih dari 3.600 follower. Akun Youtubenya mampu memproduksi 472 video.
Kopma Bumi Siliwangi UPI menggunakan media daring, termasuk youtube mulai dari proses perekrutan, pengaderan anggota, pelatihan, promosi bisnis, pengembangan bisnis, pemberian informasi dan pengetahuan terkini koperasi.
Awalnya pengurus khawatir terhadap partisipasi anggota yang diperkirakan menurun jika kegiatan dilaksanakan secara daring. Namun ternyata justru meningkatkan partisipasi anggota pada setiap kegiatan Kopma Bumi Siliwangi UPI.
Animo mahasiswa terhadap kegiatan koperasi justru meningkat karena kegiatan sharing knowledge tidak hanya membahas tentang koperasi maupun ekonomi, beberapa kali kami mengadakan kegiatan tentang urgensi literasi, pelatihan public speaking, pelatihan bahasa isyarat.
Selain itu kopma ini mengenalkan koperasi yang bergerak di bidang pembuatan film dan pembuatan game (Kinarya Coop dan Inno Coop Game). Kendala terbesar justru adalah bagaimana menciptakan interaksi yang aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan secara daring.
“Karena kita harus mengakui bahwa secanggih-canggihnya teknologi tetap saja interaksi paling manusiawi yang dibutuhkan manusia adalah bertatap muka secara langsung. Selain itu belum ada hambatan yang berarti,” pungkas Wawan.
Kopma Bumi Siliwangi UPI memang punya sejarah panjang sebagai salah satu koperasi mahasiswa yang tertua di Indonesia, ketika masih bernama IKIP Bandung.
Benih-benih Koperasi Mahasiswa di lingkungan IKIP Bandung mulai muncul pada akhir 1974 dari mahasiswa ekonomi FKIS (jurusan pendidikan ekonomi FPIPS sekarang). Pada Juni 1975 berdirilah secara resmi Koperasi Mahasiswa FKIS IKIP Bandung yang diikuti oleh pemberian status Badan Hukum Koperasi dari Departemen Perdagangan dan Koperasi Kodya Bandung dengan Nomor. 6528/BH/DK.10/1 tahun 1976 (Van).







