Badan Pusat Statistik mengungkapkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir periode Januari-November 2021 sebesar USD109,80 juta. Capaian ini tumbuh pesat sebesar 67,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD65,59 juta.
Tren ini diharapkan berlanjut pada 2022. Indikasi ke arah itu sudah dimulai ketika Atase Perdagangan Kairo, awal Januari lalu, memfasilitasi ekspor kopi Indonesia ke Mesir dengan potensi transaksi sebesar USD5,4 juta.
Transaksi dilakukan antara PT Aka Azhariyah Group dari Indonesia dengan Egypt Coffee Export (Mocca Coffee) dari Mesir dengan trial order senilai USD106 ribu atau sebanyak 2 kontainer 20 kaki berkapasitas 40 ton. Buyer Mesir akan melakukan repeat order sepanjang tahun 2022 untuk 10 kontainer per bulan sebesar USD 450 ribu sehingga total nilai mencapai USD5,4 juta.
Keberhasilan ini diikuti ekspor perdana kopi sebanyak 130 ton dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PT PPI) sebanyak 130 ton ke Mesir pada 30 Januari 2022 di Lampung.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, PPI secara reguler akan terus mengekspor kopi ke Mesir sampai akhir tahun ini hingga 3.000 ton berdasarkan kontrak yang ditandatangani awal Januari lalu. Ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak September 2021 berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada 2021 yaitu sebanyak 600 ton.
Sementara Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf menyampaikan bahwa Indonesia sudah menguasai pasar kopi di negeri piramid ini. Dia meminta para pelaku usaha untuk menjaga kualitas dan ketersediaan produksi kopi. Sehingga rantai pasok kopi asal Indonesia bisa tetap terjaga. Lutfi optimistis jumlah ekspor kopi Indonesia ke Mesir akan terus meningkat. Dia memperkirakan konsumsi kopi Indonesia di Mesir di atas 65 ribu 65 ribu metrik ton.
Hanya saja Lutfi mengingatkan produsen kopi untuk tetap menjaga kualitas dan ketersediaan pasokan guna memenuhi permintaan pasar kopi di Mesir. Langkah ini diperlukan untuk bisa bersaing dengan negara produsen kopi lainnya, seperti Vietnam, Brazil dan Kolombia (Van).