octa vaganza

Kopi Bursel dari Kabupaten Bandung Barat Melanglang Buana ke Mancanegara

JAKARTA—-Sejak 2009 Deni Sopari menjadi petani kopi berkat dukungan Perhutani. Perum nasional ini memberikan kesempatan kepada ratusan petani   menamam kopi di kaki gunung Burangrang dan langsung dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Kopi yang ditanam para petani ini menggunakan brand Bursel atau Burangrang Selatan. Kopi Bursel ini tidak hanya diminati pencinta kopi dalam negeri, tetapi juga mancanegara, seperti  Belgia, Jerman, Kuwait, Korea Selatan, Maroko dan sejumlah negara lainnya. Lokasi tepatnya Desa Cipada Kecamatan Cikalongwetan

Kopi Bursel menjadi ikon Kabupaten Bandung Barat.  Itu sebabnya kopi mendapatkan kesempatan ikut menjadi bagian dasi stand kabupaten itu di ajang Otonomi Expo 2019 yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di JHHC, Jakarta 3-5 Juli 2019.

Ketua LMDH Deni Sopari yang menjadi perwakilan para petani mengatakan ia sendiri mengelola dua hektar tanaman kopi. “Setiap hektar menghasilkan 2,4 ton kopi sekali panen dan total ia mendapat 4,8 ton kopi.,” ujar Deni ketika ditemui Peluang, Rabu (3/7).  

Pada 2018  panen dari seluruh petani  mencapai 90 ton. Penanaman kopi ini dikelola oleh 201 KK (kepala keluarga).

Penjualan kopi ini  berbentuk gabah kopi dengan  harga Rp22 ribu hingga 29 ribu per kg. Harga tersebut normal lantaran dari rangkaian proses gabah hingga green bean (biji kopi) melalui tahapan yang panjang.

Berkat kopi, Deni Sopari ikut melangangbuana. Pada Juni 2019 lalu ia berada di Berlin, Jerman mengurus bisnis kopi.  “Saya membawa 50 kilogram kopi,” ujar dia.

Kopi yang ditanam di kaki Gunung Burangrang Selatan berdekatan dengan lokasi wisata Bukit Senyum ini memiliki luas hingga 188 hektar. Sejak tahun 2000 hutan ini masuk kawasan lindung. Namun sejak 2009 menjadi kawasan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Kawasan budidaya salah satunya untuk penanaman kopi di atas lahan 183 hektar. Artinya produksi kopi yang dikelola para petani sudah berjalan 10 tahun sampai saat ini. Sisanya 5 hektar untuk kawasan wisata alam yang bernama Bukit Senyum (Irvan Sjafari).

Exit mobile version