
Peluang News, Jakarta — Ketua Pengurus Koperasi Sigap, R. Tri Murti Nurrasa, menegaskan bahwa koperasinya kini tengah fokus pada dua hal utama: pengembangan anak usaha dan transformasi digital untuk memperkuat layanan kepada anggota.
“Kami tidak ingin hanya berbisnis untuk satu tempat saja. Koperasi harus berkembang,” kata Tri Murti, saat ditemui Peluang News usai kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Sigap, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan adalah membuka peluang usaha penyewaan seragam dan kendaraan yang tidak hanya melayani internal koperasi, tapi juga pihak luar.
“Kami punya usaha penyewaan seragam, dan ke depan bisa dikembangkan untuk melayani luar Sigap. Bentuknya perusahaan multibisnis,” ujarnya.
Di sisi digitalisasi, Koperasi Sigap sedang menyiapkan aplikasi digital yang akan memudahkan proses simpan pinjam, mulai dari pendaftaran anggota, pengelolaan simpanan, hingga pengajuan pinjaman secara online.
“Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan aplikasi untuk operasional koperasi. Ini penting karena anggota kami tersebar di seluruh Indonesia,” katanya. Aplikasi ini dikembangkan secara mandiri dan akan menggantikan sistem manual yang selama ini digunakan.
Salah satu layanan yang paling diminati anggota adalah Pinjaman Instan. “Naiknya sampai 50 persen dibanding tahun lalu. Nilainya memang tidak besar, tapi prosesnya cepat, dananya langsung bisa diterima, dan jangka waktunya pendek,” jelasnya.
Koperasi Sigap yang secara resmi berbadan hukum sejak 2003, namun mulai aktif sejak akhir 2021, kini memiliki sekitar 12.000 anggota yang sebagian besar merupakan satpam dari PT Sigap. Meski begitu, keanggotaan akan terus diperluas.
“Selama dia berprofesi sebagai satpam dan memenuhi syarat AD/ART, dia bisa jadi anggota Sigap,” ungkap Tri Murti. Penambahan anggota menjadi target utama pengembangan ke depan.
Selain pengembangan usaha dan digitalisasi, Koperasi Sigap juga sedang memperluas unit toko koperasi dan kantin, termasuk menjajaki kerja sama dengan Astra Group. “Kita ingin toko koperasi bisa memenuhi kebutuhan satpam, dari sembako hingga perlengkapan kerja, baik online maupun offline,” tambahnya.
Tri Murti menekankan bahwa kunci koperasi bisa bertahan adalah pengelolaan secara profesional. “Kami punya tim pengurus harian yang fokus mengelola kegiatan koperasi secara profesional. Itu salah satu kunci kami bisa bertahan sampai sekarang,” tegasnya.
Ia juga menyebut pentingnya pendidikan koperasi dan regenerasi kepengurusan. “Kalau pengurus tidak paham koperasi, pengelolaannya akan semaunya. Itu yang bikin koperasi tutup. Padahal banyak koperasi yang bagus dan perlu diekspos,” ujarnya.
Harapannya, Koperasi Sigap bisa tumbuh menjadi koperasi besar nasional. “Potensi satpam di Indonesia itu luar biasa, sekitar satu juta orang. Kalau koperasi dikelola profesional, kita bisa bantu mereka sejahtera dan menjalankan tugas dengan baik,” tutup Tri Murti.