Mayoritas koperasi di bumi Priyangan ini bergerak di bidang usaha simpan pinjam dan koperasi konsumen atau koperasi karyawan. Meski begitu, masih bisa dijumpai 6 unit koperasi produsen.
JUMLAH koperasi di Provinsi Jawa Barat 25.600 unit. Itu setara dengan 16,7% dari unit total koperasi di Indonesia. Hanya saja, yang tergolong koperasi aktif tak lebih dari 51% alias 13.277 unit (data 2020). Padahal, pada 30 April 1930, di Bandung telah berdiri sebuah koperasi di lingkungan buruh bengkel. Lagi pula, sejak 7 Mei 1982, di Jatinangor, Sumedang, terdapat perguruan tinggi Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), penghasil sarjana perkoperasian.
Dari data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, mengacu pada Tahun Buku 2022, terkodifikasi “100 koperasi besar” berdasarkan volume usaha, aset, dan jumlah anggota. Jika boleh lebih disederhanakan, berikut ini dicuplik 10 koperasi besar berdasarkan ketiga kriteria yang dugunakan di atas.
Layak dikemukakan bahwa mayoritas koperasi di bumi Priyangan ini bergerak di bidang usaha simpan pinjam (KSP) dan koperasi konsumen atau koperasi karyawan. Meski begitu, masih bisa dijumpai 6 unit koperasi produsen (KUD Lestari Mukti, Kop Peternak Sapi Perah Gunung Gede Sukabumi, Kop Produsen KSU Tandangsari, Kop Produsen Perikanan Laut Mina Sumitra, Kop Produsen Peternakan Sapi Bandung Utara KPSBU Lembang, Kop Produsen Peternakan Bandung Selatan Pengalengan)
Bersama koperasi produsen, terdapat juga kategori koperasi jasa sebanyak tiga buah koperasi, yakni Koperasi Pegawai Kantor PLN P3B, Koperasi Jasa Karyawan PT PLN Persero Cabang Sumedang, dan Koperasi Karyawab PT Manunggal Perkasa).
Sepuluh besar berdasarkan aset: Kopkar Indocement (455,315,466,987); Pusat Kopdit Jawa Barat (207,502,448,952); Kopdit Sejahtera (161,352,618,248); KSP Rukun Ikhtiar/KSP RI (143,984,028,957); KSP Mitra Jasa (138,446,917,933); Kopmenkar PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (136,993,846,857); Koperasi Produsen Peternakan
Bandung Selatan Pangalengan (136,546,320,340); KSP dan Pembiayaan Syariah Karya Usaha Mandiri Bogor (112,258,517,334); Kopkar PT Sumi Rubber Indonesia (109,451,688,840); Kopmenkar PT Pindad Bandung (100,839,278,852);
Adapun 10 besar berdasakan jumlah anggota Kopmenkar Industri PT Kahatex (26,740 orang); Kopdit Sejahtera (20,185); Kopmenkar PT Kahatex Wirya Tama (19,648); KSP Rukun Ikhtiar/KSP RI (17,204); Kopdit Bina Mandiri (13,485); Kopmen Praja Sejahtera Jawa Barat (12,821), KSP dan Pembiayaan Syariah BMT Mardlotillah (11,961); KUD Lestari Mukti (11,515); Kopmen KUD Karang Mukti (11,452); KSP dan Pembiayaan Syariah BMT Itqan (9,972)
Berdasarkan volume usaha: Kopkar Indocement {Rp 102,921,019,288); Koperasi Produsen Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (103,628,906,330); Koperasi Produsen Peternak Sapi Bandung Utara KPSBU Lembang (521,296,514,738); KSP Mitra Jasa (254,291,350,000); KSP dan Pembiayaan Syariah Karya Usaha Mandiri Bogor (142,262,798,415); Kopmenkar PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (136,993,846,857); Pusat Kopdit Jawa Barat (129,256,796,247); Koperasi Produsen Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (103,628,906,330); Kopkar PT Sumi Rubber Indonesia (103,026,493,305); Kopkar Indocement (102,921,019,288); KSP Kopdit Pelangi Kasih (89,538,344,809).
Dalam pencermatan intens Majalah Peluang, sebagaimana kemudian dituangkan dalam buku 100 Koperasi Besar Indonesia (edisi 2021), di Provinsi Jawa Barat terdapat 10 koperasi papan atas level nasional. Ke-10 koperasi yang dimaksud adalah KSPPS Baitul Ikhtiar, Bogor; Koperasi Pedagang Pasar Kranggan, Bekasi; Koperasi konsumen Pondok Pesantren Al Ittiqaf, Bandung; KSU Tandangsari, Sumedang; KPPBS Pengalengan; Puskopdit Jawa Barat; KSP Kopdit Pelangi Kasih, Bandung; Koperasi Produsen Perikanan Laut Mina Sumitra, Indramayu; KPSBU Lembang; Kopontren Daarut Tauhid, Bandung.●