Strategi usaha yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan anggota berdampak positif pada kinerja keuangan KPPD dengan pendapatan tumbuh sebesar 28,6% menjadi Rp37,72 miliar.
KUALITAS layanan menjadi andalan Koperasi Pegawai Pemda DKI Jakarta (KPPD) untuk menggenjot kinerja. Komitmen tersebut bukan sekadar hiasan bibir tetapi diwujudkan dalam langkah konkret. Salah satunya dengan kredo “10 menit cair” untuk pinjaman anggota sampai Rp100 juta.
Hasanuddin Bsy, Ketua Umum KPPD mengatakan, pihaknya fokus dalam memenuhi kebutuhan anggota. Dalam hal ini utamanya adalah simpan pinjam yang merupakan bisnis utama KPPD. “Kami senantiasa menghadirkan layanan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan anggota,” ujar Hasanuddin saat ditemui di sela RAT KPPD ke-39 di Wisma Antara, Jakarta.
KPPD memiliki 6 unit usaha yaitu Simpanan, Pinjaman Uang, Kredit Elektronik, Kredit Sepeda Motor, Persewaan Rumah Kost, kios dan rumah kontrakan, dan Kerja sama dengan pihak ketiga. Melalui keenam usahanya ini KPPD terus memberikan layanan prima kepada anggotanya yang kini berjumlah 11.277 orang anggota.
Sejalan dengan pelayanan berkualitas, KPPD secara konsisten melaksanakan tata kelola koperasi yang baik dan prinsip serta jatidiri koperasi. Setiap tahun, Koperasi ini menggelar Pendidikan Anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan anggota mengenai koperasi. Pada 2018, pendidikan anggota bertemakan “Aku adalah Kader Koperasi angkatan ke-9”.
Hasanuddin menambahkan, dengan menjalankan jatidiri perkoperasian secara konsisten KPPD ingin agar anggota dapat mengetahui hak dan kewajibannya. Dengan begitu, tujuan utama berkoperasi dapat tercapai. “Kami terus berupaya menjadikan KPPD sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan anggota,” katanya.
KINERJA 2018
Produk Simpanan anggota terdiri dari Simpanan Wajib (SW), Simpanan Hari Tua (SHT), Simpanan Sukarela (SSR), Simpanan Khusus Penyertaan Modal (SKPM) dan Simpanan Khusus. Sepanjang 2018, total Simpanan sebesar Rp167,52 miliar, atau tumbuh 22,2% dibanding 2017 Rp137,04 miliar. Pertumbuhan Simpanan ini sejalan dengan naiknya jumlah anggota KPPD dari 11.130 anggota menjadi 11.277 anggota.
Pinjaman uang kepada anggota sebesar Rp94,55 miliar, atau turun dibanding 2017 sebesar Rp117,03 miliar. Penurunan ini lebih disebabkan adanya kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memberikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) Pegawai sebanyak 2 kali menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu.
Penyaluran Kredit Elektronik tercatat sebesar Rp8,89 miliar, atau tumbuh melebihi yang ditargetkan sebesar Rp4,90 miliar. Kredit Sepeda Motor sebesar Rp27,88 miliar dengan 964 unit kendaraan. Jumlah itu melebihi dari yang ditargetkan sebesar Rp23,07 miliar dengan 960 unit kendaraan.
Sementara pendapatan dari Persewaan rumah kost sebesar Rp131,45 juta, ruangan atau kios sebesar Rp64,5 juta, dan rumah kontrakan sebesar Rp126 juta. Untuk rumah kontrakan, KPPD berhasil menambah aset tetap dengan membeli rumah kontrakan seluas 283 meter persegi dibilangan Jakarta Barat. Rumah ini kemudian disewakan kepada pihak ketiga.
Adapun kerja sama dengan pIhak ketiga dilakukan dalam bentuk paket daging lebaran, jasa pembayaran online, dan pengadaan perumahan. Untuk pengadaan paket daging lebaran pada 2018 lalu, KPPD memperoleh omzet sebesar Rp86,87 juta
Menurut Hasanuddin, dari perkembangan usaha yang dijalani, pada 2018 KPPD berhasil menggenjot jumlah pendapatan menjadi sebesar Rp37,72 miliar dari tahun sebelumnya Rp29,34 miliar. SHU tercatat sebesar Rp7,94 miliar, tumbuh 29% dibanding 2017 yang sebesar Rp6,15 miliar. “Kinerja keuangan Kami terus bertumbuh positif dan ini tidak lepas dari dukungan anggota,” ucapnya.
PERLUASAN LAHAN USAHA
Pencapaian kinerja positif pada tahun lalu akan terus dipertahankan oleh Pengurus KPPD. Untuk itu, sejumlah agenda sudah disiapkan untuk menggenjot pertumbuhan usaha. Perluasan bisnis, kata Hasanuddin, sudah mendapat persetujuan anggota. Rencananya pada tahun ini KPPD akan membuka 1 SPBU di wilayah Jabodetabek. Usaha ini nantinya akan dikelola secara mandiri untuk menambah pendapatan koperasi. Selain SPBU, Koperasi ini juga akan membuka bisnis ritel untuk memenuhi kebutuhan anggota.
Perluasan sektor usaha menjadi pilihan tepat di tengah tantangan yang dihadapi. Menurut Hasanuddin, perkembangan financial technology (fintech) menjadi tantangan serius bagi usaha koperasi yang berfokus di usaha simpan pinjam. “Kami terus berinovasi untuk mengatasi tantangan,” pungkasnya.
ACARA RAT KE-39
Pelaksanaan acara RAT ke-39 KPPD yang berlangsung di Wisma Antara, Jakarta, 27 Februari 2019 berlangsung dengan meriah. RAT hadiri oleh para pejabat Pemprov DKI Jakarta dan para undangan antara lain dari Pejabat Bank DKI, Direktur Utama Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE), Sasmaya Tuhuleley dan para tamu undangan lainnya.
Selepas sambutan formal dari Ketua Umum KPPD, Pejabat Pemprov DKI Jakarta selaku Dewan Pembina dan Penasehat, dan Pengawas KPPD, acara semakin semarak dengan adanya pengundian door prize. Hadiahnya sangat menarik dan beragam antara lain umroh untuk 4 orang, sepeda motor, televisi, kulkas, smartphone dan lainnya. (Drajat)