Pemuncak koperasi kredit Indonesia ini kembali ditetapkan sebagai salah satu koperasi besar dalam ajang 100 Koperasi Besar Indonesia Tahun 2025 yang digelar di Bali.
Aksi nyata KSP Kopdit Pintu Air dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya patut diacungi jempol. Selama 30 tahun, kopdit yang dipimpin Yakobus Jano itu konsisten membangun ekonomi kerakyatan melalui budaya menabung, hidup hemat dan membiayai usaha produktif anggota.
Kopdit yang berpusat di Desa Ladogahar, Kabupaten Sikka, NTT itu bahkan telah melaksanakan spin off untuk bergerak lebih jauh di usaha sektor riil antara lain produksi garam, minyak kelapa, pariwisata, dan media massa. Inisiatif strategis dalam memperluas basis usaha itu diiringi dengan peningkatan kualitas layanan kepada anggota dan tata kelola.
Selain itu, Kopdit Pintu Air juga terus meningkatkan kualitas SDM dan mengimplementasikan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan transaksi anggota. Beragam inovasi layanan dan pelaksanaan strategi pengembangan usaha yang tepat berhasil menjadikan Kopdit Pintu Air sebagai kopdit terbesar di Indonesia.
Meski telah menjadi yang terbesar namun Jano dan jajarannya tidak cepat berpuas diri. Jumlah anggota yang mencapai 444.425 orang yang tersebar di 59 kantor cabang, 15 kantor cabang pembantu, dan 49 tempat pelayanan itu akan terus ditingkatkan menjadi 1 (satu) juta orang pada tahun ini.
“Bukan uang yang kami andalkan, melainkan manusianya. Oleh karena itu kami targetkan dalam usia ke-30 ini, anggota Kopdit Pintu Air akan mencapai satu juta orang di seluruh Indonesia,” ujar Jano.
Atas kinerja dan kontribusinya dalam gerakan koperasi nasional, Kopdit Pintu Air dianugerahi penghargaan dalam ajang peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025 sekaligus awarding oleh Majalah Peluang di Hotel Trans Resort Seminyak, Bali, 19 Juni 2025.
“Puji Tuhan, penghargaan ini merupakan hasil dari kerja bersama baik pengawas, pengurus, pengelola, dan tentunya dukungan yang diberikan oleh seluruh anggota terhadap usaha Kopdit,” pungkas Jano.(Kur)