SEJAK awal didirikan pada 25 Maret 1993 di kampung Tapang Sambas Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Kopdit Keling Kumang tetap merawat idealisme luhur. Koperasi diposisikan sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan perkebunan kelapa sawit. Setelah lebih dari dua dekade beroperasi, sebagian misinya tercapai. Buktinya, dari koperasi kelas “kampung” kini bisa berdiri sejajar dengan koperasi tingkat nasional.
Kuncinya strategi yang tepat. Secara kelembagaan, Keling Kumang kini sudah menjadi holding (Keling Kumang Grup/KKG) yang memiliki beberapa unit usaha. Operasional unit-unit usaha ini dikelola oleh anak usahanya yang berbentuk koperasi seperti hotel dikelola Koperasi Jasa Ladja, ritel dan minimarket (Koperasi Konsumen Lima Dua), pertanian (Koperasi Tujuh-Tujuh), serta unit usaha lainnya seperti pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi).
Selain melakukan pendidikan Financial Literacy tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijaksana, Kopdit Keling Kumang juga melakukan pendidikan sekolah lapangan. Khususnya terhadap petani kelapa sawit. Sukses menjadi anggota diukur melalui sebuah departemen khusus, yang melakukan survei terkait kebutuhan anggota. Mereka juga memiliki survei Progress out of Proverty Index (PPI) untuk mengukur tingkat kemiskinan anggota.
Layanan sudah menggunakan online realtime. Data di semua kantor cabang yang berjumlah 61 unit dan 1 head office sudah terpusat, hingga setoran ataupun penarikan bisa dilakukan antarkantor cabang.