Jika masih beranggapan bisnis berbadan hukum koperasi tak lebih dari sekadar akal-akalan untuk menggaet hibah ataupun pinjaman dana murah pemerintah, Anda bakal kecele. Bisnis koperasi belakangan justru makin moncer dengan munculnya sejumlah koperasi kelas triliuner. Siapa saja mereka?
Kasus koperasi simpan pinjam gagal bayar hingga tudingan naif, shadow banking, kiranya tak menggoyahkan semangat para pegiat koperasi untuk terus tumbuh mengukir prestasi. Kalangan koperasi juga tak lagi peduli apakah usaha mereka dinilai gurem atau kelas pinggiran, yang kini ingin mereka buktikan adalah bisnis koperasi juga mampu memainkan peran ekonomi yang terhormat di negeri ini.
Hadirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kopontren Al Ittifaq pada 6 Mei lalu menunjukkan keinginan besar pemerintah untuk mengembalikan peran koperasi sebagai penyangga sektor pertanian desa. Sebelumnya, Jokowi juga melemparkan harapannya kepada segenap insan perkoperasian di tanah air, bahwa ia ingin kelak ada koperasi Indonesia yang mampu tumbuh dan bekembang dengan perputaran uang yang sangat besar. “Saya ingin satu, dua, tiga, empat atau lima koperasi masuk dalam jajaran 100 atau 300 koperasi dunia,” harap Jokowi saat hadir dalam peringatan Hari Koperasi Nasional beberapa waktu lalu.
Kendati keinginan tersebut masih masih jauh dari kenyataan, namun bisnis koperasi di sejumlah daerah menunjukkan pertumbuhan menggembirakan. Hal itu terlihat dalam ekspose pertumbuhan kinerja usaha yang diumumkan saat musim RAT (Rapat Anggota Tahunan) yann baru saja usai. Sebagaimana kita ketahui, musim RAT bagi koperasi dilaksanakan beragam sesuai dengan kesiapan masing-masing. UU No 25 tahun 1992 (pasal 26) hanya mengatur RAT dilaksanakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku lampau. Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia misalnya sudah menggelar RAT pada awal Januari lalu. Koperasi terbesar di Provinsi Banten ini membukukan aset Rp 1,1 triliun berkat keberhasilan melakukan pemekaran usaha (spin-off) dengan membentuk koperasi konsumen dan koperasi jasa. Masih di bulan Januari, KSP Makmur Mandiri juga menggelar RAT dengan mengumumkan pencapaian aset Rp 1,09 triliun. Koperasi yang bermarkas di Kota Bekasi ini punya produk andalan pembiayaan spesifik hanya untuk karyawan pabrik dengan maksimum pinjaman Rp 5 juta. Kantor cabangnya sebanyak 180 kantor tersebar di 24 provinsi.
Pencapaian aset di atas satu triliun lainnya adalah KSP Kopdit Pintu Air (Rp 1,750 t) dan Kopdit Obor Mas (Rp1,275 t). Kedua koperasi besar ini berada di kota yang sama, Maumere Kabupaten Sikka, NTT. Masih di NTT, Kopdit Swasti Sari di Kota Kupang, berhasil menembus aset satu triliun, dalam RAT pada 5 Maret 2023, Swasti Sari membukukan aset Rp 1,047 triliun, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 976, 495 miliar. (data Inkopdit). NTT juga masih memiliki koperasi kelas triliuner lainnya yaitu Kopdit Sangosay, Bajawa (Rp 1,097 t). Dalam RAT yang digelar pada 19 Mei 2023, Kopdit berusia 40 tahun ini resmi meluncurkan pasar digital Sangosaymart.
Memasuki Jawa Timur, citra koperasi besar muncul dari kawasan pesantren. Dan nama UGT Sidogiri masih berada di deretan atas dengan aset Rp 2,899 triliun disusul BMT Maslahah, yang juga berada di kawasan Sido Giri. Nama lainnya adalah Koperasi Warga Semen Gresik, Kopkar Petro Kimia dan Tunas Artha Mandiri Nganjuk
Kospin Jasa Pemuncak
Di Jawa Tengah, Kospin Jasa masih belum tergoyahkan sebagai pemuncak dengan capaian aset Rp 6,661 triliun atau turun di banding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,252 triliun. Saat menggelar RAT pada 18 Maret 2023, Ketua Umum Andy Arslan Djunaid mengumumkan pemisahan usaha antara pembiayaan konvesional dan Syariah. Khusus Kospin Jasa Syariah terhimpun aset sebesar Rp1,577 triliun atau turun dibanding 2021 sebesar Rp1,954 triliun. Sejumlah koperasi triliuner lainnya di Jateng antara lain BMT NU Sejahtera, Semarang (Rp 1,4 t), BMT Bus Lasem (Rp 1,275 t).
DI Kalimantan Barat (Kalbar), posisi Kopdit Lantang Tipo, Sanggau dari pencapaian aset belum tergoyahkan dengan pencapaian sebesar Rp 3,605 triliun dan diintai ketat oleh Kopdit Pancur Kasih, Pontianak (Rp 3,263 t) dan Kopdit Keling Kumang (Rp1.9t).
Data terkini yang dihimpun litbang Peluang, sedikitnya ada 20 koperasi besar yang mampu melewati pandemi dengan aman dan mampu mencetak aset di tas Rp 1 triliun.
Sejumlah koperasi besar lainnya berpotensi mencetak aset psikologis satu triliun rupiah. Yang siap menyodok satu triliun antara lain KSP Utama Karya Jepara (Rp877 m), KSPPS Tunas Artha Mandiri Ngajuk (Rp 855 m), KSP Balota Toraja (Rp 848 m); Kopdit Semarong Sanggau (Rp650m) —
Grafis
19 Koperasi dengan aset di atas satu triliun
- Kospin Jasa Pekalongan Jateng (6,661)
- Sahabat Mitra Sejati Jakarta (4,308)
- Lantang Tipo, Sanggau Kalbar (3.605)
- Mandiri HC, Jakarta (3,355)
- Pancur kasih, Pontianak, Kalbar ( 3,263)
- UGT SIdogiri, Pasuruan, Jatim ( 2,899)
- Komida, Jakrta (2,800)
- Keling Kumang, Sekadau, Kalbar (1,900)
- Pintu Air, Maumere, NTT (1,750)
- Kospin Jasa Syariah, Pekalongan, Jateng (1,577)
- Swasti Sari,Kupang, NTT (1,470)
- BMT NU Sejahtera, Semarang, Jateng (1,400)
- Koperasi Astra, Jakarta (1,370)
- Obor Mas, Maumere, NTT (1,275)
- KISEL, Jakarta (1,200)
- BMT BUS, Lasm, Jateng (1,126)
- Sangosay, Bajawa, NTT (1,097)
- Makmur Mandiri, Bekasi, Jabar (1,092)
- BMI Group, Tangerang, Banten (1,100)