hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Koperasi Duta Horti Gresik – Andalkan Buah Premium, Tembus Pasar Ekspor

Peluang News, Jakarta — Koperasi Duta Horti berhasil menembus pasar hortikultura di mancanegara melalui penjualan berbagai varian buah premium. Buah-buahan yang dihasilkan dari lahan pertanian di Gresik itu telah berhasil diekspor ke Singapura, Malaysia dan Hong Kong.

Ketua Koperasi Duta Horti Gresik, Akhmad Nurul Widad, mengatakan koperasi yang relatif belum lama berdiri ini aktif mengikuti berbagai ajang business matching hingga akhirnya tampil di pameran internasional seperti di Jakarta International Expo.

“Kami beruntung berhasil mendapatkan pembeli dari Hong Kong setelah melakukan kesepakatan di pameran tersebut,” ungkapnya.

Menurut Akhmad Nurul, para anggota koperasi Duta Horti seluruhnya adalah petani hortikultura yang berupaya mencari peluang pasar untuk komoditas buah unggulan daerah. Produk andalan yang dipasarkan antara lain mangga, jeruk nipis, melon hidroponik, pisang, serta aneka sayur-mayur. Mangga dan jeruk nipis menjadi produk utama Koperasi tersebut, sementara produk lain sebagai pendukung.

Akhmad Nurul mengatakan pasar koperasi tersebut secara umum terbagi menjadi buah segar untuk pasar domestik, buah olahan dan frozen untuk pasar dalam negeri, serta buah premium untuk pasar ekspor.

Saat ini, produk Duta Horti telah diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong yang dikirimkan dengan menggunakan kargo pesawat.

Dia mengakui dalam menjalankan usahanya tantangan yang harus dihadapi cukup besar. “Syukurlah ada beberapa petani muda yang ikut bergabung, walau tetap tidak mudah. Kami terus berusaha mandiri mencari peluang,” katanya.

Di sisi produksi, Akhmad Nurul mengungkapkan kondisi cuaca juga memengaruhi hasil panen. Saat ini omzet koperasi turun dari rata-rata Rp70–80 juta per bulan menjadi Rp40–45 juta. “Panen raya biasanya pada Oktober–Desember. Kalau panen banyak dan curah hujan mendukung, petani masih bisa dapat untung. Tapi tahun ini hasil diprediksi menurun,” ujarnya.

Untuk menjaga nilai tambah, koperasi itu mulai mengolah produk buah-buahan meski baru pada skala UMKM, seperti minuman sari buah. “Ini bisa jadi solusi saat panen menurun akibat cuaca, sekaligus mengurangi tekanan dari serbuan buah impor,” jelas Akhmad Nurul.

Meski daya beli buah segar di pasar domestik ikut menurun, ia melihat adanya tren positif di segmen olahan. “Saya lihat permintaan untuk bahan baku juice dari pabrikan baru meningkat. Konsumsi buah juga bergeser, lebih banyak hadir dalam bentuk kekinian di kafe, resto, maupun booth UMKM,” ungkapnya.

pasang iklan di sini