octa vaganza

KOPERASI CBH AUSTRALIA, MENEBAR GANDUM KE SELURUH DUNIA

Petani gandum di Australia Barat membuktikan dengan berkoperasi mereka menjadi pimpinan industri biji-bijian di Australia, bukan saja di hulu (petani), tetapi penyimpanan, pemrosesan biji-bijian, mempunyai produk olahan,  pengangkutan hingga pemasarannya. Pendeknya bisnis yang dijalankan praktis dari hulu ke hilir.

Para petani Australia mendirikan Co-operative Bulk Handling (CBH) pada 5 April 1933 mendaftarkan koperasi itu bersama Wali dari Dewan Gandum Australia Barat dengan modal 100 ribu pound.  Koperasi dibentuk berdasarkan prinsip satu orang, satu suara, ( one man one vote)  terlepas dari jumlah gandum yang disediakan.

CBH terus berevolusi, berinovasi dan tumbuh dan sudah beranggotakan sekira 4.500 petani gandum di Australia Barat. Koperasi ini salah satu dari bisnis yang  mempunyai sistem penyimpanan dan gandum terbaik dunia.  CBH mampu mengekspor sekitar 90 persen dari panen gandum Australia Barat.

CBH Group memiliki armada kereta api canggih yang didedikasikan untuk transfer biji-bijian paling efisien dari titik penerimaan negara ke empat terminal pelabuhannya. Pemasaran dan perdagangan koperasi didukung oleh pengumpul biji-bijian terkemuka di Australia Barat dan beroperasi di Australia timur, serta kantor di Hong Kong, Tokyo dan Rusia.

Pada  2004 CBH membeli 50% saham Interflour yang mengoperasikan 7 pabrik tepung di Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Turki, termasuk terminal pelabuhan gandum di Vietnam; dan Intermalt, sebuah gudang gandum di Vietnam.

Pada 2016 CBH membeli Blue Lake Milling adalah produsen terkemuka produk oat Australia premium yang beroperasi di Australia Selatan dan Victoria. CBH Group sudah memiliki total aset lebih dari dua miliar dolar Australia dan mempekerjakan sekitar 1.100 karyawan tetap dan hingga 1.800 karyawan lepas selama masa panen mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018.

“Resep kami terletak pada industri dan organisasi yang  terus mengalami perubahan, menghadapi pasar biji-bijian internasional yang semakin kompetitif,”  ujar CEO CBH Jimmy Wilson dalam laporan tahunan Tahun Buku 2018.

Laporan itu mengungkapkan kinerja CBH pada 2018  menyebutkan produksi gandum pada 2018 mencapai 13, 3 juta ton menurun dibandingkan 2017 sebesar 16,6 juta ton. Pendapatan pada 2018 mencapai 3,791 miliar dolar Australia meningkat dibandingkan 2017 sebesar 3, 476 miliar dolar Australia.  Begitu juga aset tumbuh dari 2, 172 miliar dolar Austalia pada 2017 menjadi 2, 351 miliar dolar Australia pada 2018.

Pada 2017 hingga 2018 CBH memperluas pasar baru untuk biji-bijian para petani,  termasuk pakan gandum ke Thailand, gandum hasil penggilingan ke Myanmar, Irak, Bangladesh dan Taiwan, pakan gandum ke Filipina dan gandum malt ke Vietnam.

CBH juga memasarkan pupuk gandum . CBH mampu menjual dari 62 ribu ton pada 2017 menajdi 90 ribu ton pada 2018 dengan 90.000 ton.

Bukan hanya visi bisnis, CBH mempunyai visi sosial. Melalui Dana Investasi Komunitas koperasi ini memberikan dukungan kepada sekolah, kelompok masyarakat, kelompok petani, organisasi olah raga dan program komunitas dalam komunitas penanaman biji-bijian melalui kemitraan perusahaan, beasiswa, acara seni dan budaya dan program hibah Dana Akar Rumput. Tahun 2018 CBH berinvestasi 1,6 juta dolar Australia dalam komunitas regional.

Pada 2017-18, CBH melanjutkan kemitraan dengan Grower Group Alliance, sebuah organisasi nirlaba, yang digerakkan oleh petani, untuk memberikan kursus tata kelola nirlaba kepada anggota kelompok petani di dua lokasi.

Menurut Jimmy Wilson lagi, CBH penyisihan dana komunitas tersebut bagian dari komitmen kepada masyarakat untuk membangun pemimpin regional yang kuat dan mendukung masa depan yang berkelanjutan untuk industri biji-bijian.

“CBH mensponsori banyak beasiswa yang membangun pengetahuan dan keterampilan di seluruh wilayah, dan mengidentifikasi calon pemimpin industri,” ucap dia.

November 2019 ini, CBH menggandeng  operator jaringan rel kereta api Australia Barat WA, Arc Infrastructure untuk menyediakan perjanjian akses jangka panjang ke jaringan kereta api bagi petani anggota koperasi.  

“Tujuannya agar petani memiliki jalur transportasi untuk pasar ekspor, menjaga para petani kami kompetitif secara internasional,” pungkas Jimmy.

Irvan Sjafari

Exit mobile version