hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Koperasi BMI Salurkan Hasil Panen ke 377 Dhuafa

Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali meneguhkan komitmennya dalam mengelola wakaf produktif melalui program sawah wakaf.
Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali meneguhkan komitmennya dalam mengelola wakaf produktif melalui program sawah wakaf. Foto: Humas

PeluangNews, Tangerang – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali meneguhkan komitmennya dalam mengelola wakaf produktif melalui program sawah wakaf. Pada panen semester II tahun 2025, hasil beras disalurkan kepada 377 dhuafa dalam sebuah acara di Desa Caringin, Kabupaten Tangerang, Kamis (19/9).

Acara dibuka oleh Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI, Casmita, yang hadir mewakili Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara. “Kalau kondisi kita masih sehat, masih bisa turun ke sawah dan beraktivitas, itu wajib disyukuri. Tapi kita juga harus lebih gesit,” ujarnya.

Casmita juga mengingatkan petani untuk menjauhi praktik judi online yang merugikan. Ia menambahkan, produktivitas panen tahun ini lebih baik dibanding semester sebelumnya. “Sebagai bentuk apresiasi, Kopsyah BMI menyerahkan bibit pohon untuk ditanam di rumah masing-masing petani. Bibit ini kami terima dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH),” jelasnya.

Laporan teknis disampaikan oleh Suproni, Manajer Pemberdayaan Kopsyah BMI. “Produktivitas padi sawah wakaf mencapai 32,3 ton pada musim tanam II tahun 2025, meningkat dari 29,2 ton pada tahun sebelumnya. Total hasil panen dua kali masa tanam mencapai 72,1 ton pada 2025, naik signifikan dari 51 ton pada 2023 dan 66,3 ton pada 2024,” paparnya.

Menurutnya, peningkatan panen tidak lepas dari tanam serentak, pemberian pinjaman untuk saprotan, serta penerapan SOP dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) LPPM IPB. “Hasil panen ini juga memperkuat aset koperasi dengan pengadaan kendaraan angkut dan mesin pertanian,” tambah Suproni.

Simbolis penyerahan hasil panen sawah wakaf produktif untuk dhuafa (kiri atas), Penyerahan penghargaan kepada penggarap terbaik berdasarkan pencapaian target panen (kanan atas), penyerahan simbolis bantuan bibit pohon untuk Desa Caringin (kiri bawah) dan Foto bersama (kanan bawah), Foto: Humas
Simbolis penyerahan hasil panen sawah wakaf produktif untuk dhuafa (kiri atas), Penyerahan penghargaan kepada penggarap terbaik berdasarkan pencapaian target panen (kanan atas), penyerahan simbolis bantuan bibit pohon untuk Desa Caringin (kiri bawah) dan Foto bersama (kanan bawah), Foto: Humas

Sistem bagi hasil sawah wakaf produktif BMI adalah 50:50 antara petani penggarap dan koperasi. Dari porsi koperasi, 40% disalurkan untuk sedekah dhuafa, 40% untuk penguatan wakaf, dan 20% untuk nadzir. Hingga 2025, total penguatan wakaf dari hasil sawah mencapai Rp143,9 juta. Selain itu, Kopsyah BMI juga menyerahkan bantuan alat pertanian modern seperti power thresher, mesin giling padi, mesin air, motor angkut gabah, dan timbangan padi.

Sekretaris Desa Caringin, Boby Irawan, menyampaikan apresiasi kepada Kopsyah BMI. “Program ini bukan hanya produktif, tapi juga sosial dan bermaslahah. Warga kami bahkan ada yang menerima hibah rumah siap huni dari Kopsyah BMI,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari P2SDM IPB. Johan Wetik menegaskan pentingnya pendampingan akademik agar produktivitas terus meningkat. “Optimis saja tidak cukup, yang penting adalah upaya nyata. Ikuti pendampingan dan kuatkan kelembagaan agar ada kaderisasi petani yang melek teknologi,” katanya.

Acara ditutup dengan penyerahan hasil panen kepada dhuafa dan pengumuman penggarap terbaik. Mading meraih peringkat pertama dengan produktivitas 105%, disusul Neran (98%), Sumali (97%), RW Golek/Mulyana (94%), dan Yaqub (88%).

Melalui program sawah wakaf produktif, Kopsyah BMI tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menyalurkan kebermanfaatan lebih luas bagi dhuafa serta memperkuat gerakan wakaf produktif di Indonesia.

pasang iklan di sini