
PeluangNews, Tiongkok – Koperasi BMI Group kembali mencatat sejarah baru dalam transformasi digital gerakan koperasi di Indonesia. Bersama Vivo Indonesia, BMI Group resmi menjalin kolaborasi strategis dalam pengembangan “Vivo Lock”, sebuah sistem keamanan digital terintegrasi yang dirancang untuk melindungi aset anggota sekaligus memperkuat pengendalian pembiayaan di lingkungan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI).
Kolaborasi ini diresmikan dalam kunjungan Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, dan Direktur Utama Koperasi Konsumen BMI, Radius Usman, ke kantor pusat Vivo di Tiongkok. Turut mendampingi kunjungan tersebut Jason Fu, General Manager Vivo Banten, serta John Zhang, Head of Credit & Erafone.
Pertemuan ini menjadi momentum penting yang menandai sinergi antara gerakan ekonomi rakyat berbasis koperasi dengan inovasi industri teknologi global.
Vivo, yang berdiri sejak 1995 dan memasuki pasar Indonesia pada 2014, kini telah berkembang pesat hingga merambah lebih dari 60 negara. Meski sempat merugi selama dua setengah tahun pertama di Indonesia, perusahaan ini tetap konsisten membangun ekosistem teknologi yang kuat melalui riset dan inovasi berkelanjutan.
Menurut Kamaruddin Batubara — akrab disapa Kambara — semangat Vivo sejalan dengan nilai-nilai perjuangan koperasi.
“Vivo maju karena tiga hal penting: tidak pernah berhenti, inovasi tiada henti, dan diversifikasi produk. Itulah semangat yang juga harus dimiliki koperasi dalam menghadapi perubahan zaman,” ujar Kambara dalam keterangan persnya, yang dikutip Selasa (21/10).
Lebih lanjut, Kambara menilai bahwa sinergi antara koperasi syariah dan industri teknologi global adalah jembatan masa depan ekonomi rakyat.
“Dengan Vivo Lock, kami tidak hanya bicara soal keamanan digital, tapi juga keberlanjutan sistem pembiayaan yang lebih tertib dan berkeadilan. Ini langkah nyata untuk melindungi aset anggota sekaligus meningkatkan produktivitas usaha mikro,” tambahnya.
Sistem Vivo Lock menghadirkan dua manfaat utama;
Pertama, perlindungan aset anggota, di mana perangkat dapat dilacak, dikunci, atau diblokir dari jarak jauh jika terjadi kehilangan atau pelanggaran.
Kedua, pengendalian pembiayaan koperasi, yang memungkinkan Kopsyah BMI menertibkan anggota yang menunggak sekaligus mencegah penjualan kembali perangkat yang masih dalam masa pembiayaan.
Tak berhenti di situ, kerja sama ini juga melahirkan produk HP Co-Branding “Vivo x BMI”, edisi khusus yang menandai sinergi antara teknologi dan gerakan ekonomi rakyat. Saat ponsel diaktifkan, muncul animasi logo BMI dan BMI Group sebagai tampilan pembuka, lengkap dengan fitur digital pendukung usaha seperti akses aplikasi koperasi, panduan bisnis mikro, hingga sistem pembayaran digital anggota.
Dalam keterangannya, Jason Fu, GM Vivo Banten, menyampaikan apresiasi atas komitmen BMI Group.
“Koperasi BMI Group adalah dealer paling loyal dan sehati dengan Vivo. Kolaborasi ini sudah kami rencanakan sejak beberapa bulan lalu, dan kami yakin langkah ini akan membawa manfaat besar bagi anggota koperasi serta memperkuat ekosistem usaha mikro di Indonesia,” ujar Jason Fu.
Melalui inisiatif ini, Kopsyah BMI dan Vivo menegaskan komitmen mereka untuk mendorong pemberdayaan anggota melalui digitalisasi yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Ponsel kini bukan sekadar alat komunikasi, melainkan alat penghidupan dan pemberdayaan ekonomi rakyat. (RO/Aji)
Baca Juga: Koperasi BMI Group dan Vivo Indonesia Sinergi untuk Memperkuat Ekosistem Digital Anggota Koperasi







