
PeluangNews, Jakarta – Koperasi BMI Group menggelar Zoom Meeting bertajuk Gerakan Koperasi Lewat Sinematografi pada Senin, 4 Agustus 2025. Mengusung tema “Semangat dari Bumi Koperasi Bersatu Mendukung Cinta dari Langit”, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menyambut pemutaran perdana film The Sun Gazer: Cinta dari Langit yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop nasional mulai 21 Agustus 2025.
Film ini bukan sekadar hiburan, melainkan medium perjuangan dan kampanye nilai-nilai koperasi. Diangkat dari kisah nyata, The Sun Gazer mengusung semangat gotong royong, cinta, dan pemberdayaan akar rumput tanpa menonjolkan nama Koperasi BMI secara eksplisit di dalam dialog maupun adegan utama. Sebaliknya, film ini membawa nama koperasi sebagai gerakan kolektif yang membumi.
“Mari kita satukan langkah. Kita bukan hanya penonton, kita adalah pemilik gerakan ini,” ujar pembawa acara dalam sambutannya.

Presiden Direktur Koperasi BMI Group sekaligus Executive Producer film, Kamaruddin Batubara (akrab disapa Kambara), menegaskan bahwa film ini adalah peluang emas untuk memperkenalkan koperasi, UMKM, serta prinsip-prinsip keuangan syariah.
“Khairunnas anfa’uhum linnas—Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ini bukan hanya film, tapi gerakan,” ujarnya penuh semangat.
Penulis novel The Sun Gazer, Muhammad Gunawan Yasni, menjelaskan bahwa cerita ini terinspirasi dari kebiasaan Rasulullah SAW melakukan sun gazing, yakni menatap matahari saat waktu syuru’. Filosofi inilah yang kemudian diangkat menjadi judul film “Sang Penatap Matahari”.
Zoom Meeting ini diikuti lebih dari 200 peserta dari kalangan koperasi. Hadir pula para pemeran utama film, seperti Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita yang memerankan karakter Mogayer Gamil Yahya dan Asiyah.
Dukungan terhadap film ini datang dari berbagai tokoh gerakan koperasi nasional, antara lain Irsyad Muchtar dan Yuni Hegarwati dari Peluang Media Group, Andi Arslan Djunaid (Ketua Forkopi sekaligus Ketua Kospin Jasa), Moh Wahyudi (Presiden Direktur Holding Koperasi BMT NU Ngasem), serta Muhammad Ridwan (Ketua BMT Fastabiq, Pati, Jawa Tengah). Kocek, sebagai salah satu entitas koperasi, turut menyatakan komitmennya.
Panitia juga membuka kesempatan bagi koperasi di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi sebagai sponsor promosi hingga 5 Agustus 2025, dengan paket dukungan khusus yang telah disiapkan.
Menutup pertemuan, Kambara menyampaikan harapannya agar film ini tak hanya sukses secara komersial, tetapi juga mampu menguatkan nilai cinta dalam keluarga dan solidaritas dalam gerakan koperasi.
“Dengan dukungan dari gerakan koperasi, film ini bukan hanya akan menjadi box office, tapi juga bisa menjadikan keluarga semakin romantis,” pungkasnya. (RO)