hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Koperasi Arisarina Buat Kopi Gayo Mendunia

Meski baru berumur lima tahun, namun omzetnya sudah mencapai Rp3 miliar. Buah dari usaha yang fokus pada pemberdayaan anggota petani kopi.

KOPI Gayo merupakan salah satu komoditas ekspor andalan. Kopi yang dihasilkan dari dataran tinggi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah memiliki nilai ekonomis yang tinggi, bahkan menjadi yang termahal di dunia.

Popularitas kopi Gayo tidak dapat dilepaskan dari peran koperasi. Sedikitnya terdapat 25 unit koperasi produsen kopi di Aceh Tengah, salah satunya Koperasi Arisarina yang diketuai Hadi Syahrizal. Koperasi ini didirikan pada 2013 dengan modal awal sebesar Rp164.345.000 dan pengurusnya didominasi generasi milenial. “Fokus usaha kami adalah memberdayakan anggota petani kopi,” ungkap Hadi.

Arisarina boleh disebut sebagai regenerasi dari Koperasi Baitul Qirod Baburrayan, sebagai pionir koperasi kopi di Aceh. Saat awal berdiri, Arisarina ini baru memiliki 300 anggota bersertifikasi Fairtrade. Dalam tempo lima tahun, menjadi 2.494 anggota bersertifikasi Fairtrade Organic. Total produksi per tahun saat ini adalah 1.611 ton dengan total luas lahan 2100 Ha.

Meski baru berusia lima tahun, namun kiprah Koperasi dalam mendongkrak penetrasi pasar kopi Gayo sangat mengagumkan. Ini terlihat dari lonjakan omzet menjadi sebesar Rp3 miliar pertahun.  Pelanggan setianya pun tersebar di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Hadi menambahkan, meski sudah menjadi kopi termahal di dunia, hal itu tidak akan melenakannya. Koperasi akan terus mendampingi dan memberdayakan anggota petani kopi agar kualitas maupun pangsa pasarnya tetap terjaga. “Kami terus kembangkan inovasi untuk lebih meningkatkan kualitas dan pangsa pasar kopi Gayo sebagai urat nadi ekonomi anggota,” pungkasnya. (Drajat)

pasang iklan di sini