
PeluangNews, Badung – Dalam Bahasa Bajawa, kata Sangosay menyiratkan sebuah doa dan tekad: “semoga semua”—harapan universal akan kesejahteraan. Sementara itu, kata Sai berarti “sampai ke tujuan”. Digabung, keduanya menjadi filosofi hidup sekaligus nama koperasi yang kini menjadi kebanggaan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur: Kopdit Sangosay.
Didirikan dengan semangat perjuangan dan pengabdian bagi masyarakat, koperasi ini tumbuh dalam diam namun konsisten. Nilai-nilai lokal dipadukan dengan prinsip universal koperasi: keimanan, kerja keras, gotong royong, kejujuran, kedisiplinan, dan kesabaran. Semua itu menjadi fondasi kuat dalam menghadirkan layanan keuangan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Tahun ini, pencapaian besar kembali ditorehkan. Kopdit Sangosay masuk dalam daftar 100 Koperasi Besar Indonesia 2025, sebuah pengakuan nasional yang mencerminkan soliditas manajemen, kekuatan modal, serta kedekatan koperasi dengan anggotanya.
“Jatuh bangun Kopdit tetap bersama anggota. Prinsip dari, oleh, dan untuk anggota tetap kami pegang erat, termasuk dalam pengelolaan aset,” tegas Ketua Kopdit Sangosay, Petrus E.Y. Ngilo Rato.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan bersamaan dengan peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025, yang digagas Peluang Media Group, di The Trans Resort Bali, Seminyak, Badung, pada 19 Juni 2025.
Ajang 100 KBI 2025 ini merupakan agenda tiga tahunan yang diinisiasi Peluang Media Group, yang menerbitkan Majalah Peluang, Peluangnews.id dan PeluangTV. Ketua Panitia, Drajat Kurniawan, menjelaskan bahwa dari lebih 600 koperasi yang diseleksi, hanya 100 yang lolos berdasarkan kriteria obyektif, yakni laporan RAT dan data dari dinas koperasi.
Buku ini juga mengelompokkan koperasi dalam tiga kategori: Koperasi Besar, Koperasi Progresif, dan Koperasi Potensial. Berdasarkan aset, koperasi diklasifikasikan dalam empat kelompok: Rp2-6 triliun, Rp1–2 triliun, Rp500 miliar–Rp1 triliun, dan di bawah Rp500 miliar.
Acara ini juga turut dihadiri tokoh koperasi nasional seperti mantan Menkop dan UKM A.A. Puspayoga dan Bintang Puspayoga, serta President ASEAN Cooperative Organization (ACO), Datuk Seri Dr. Abdul Fattah Abdullah, yang bergabung secara daring dari Malaysia.
Sangosay Contoh Kemandirian
Kendati banyak mendapat tawaran dana dari luar, Kopdit Sangosay tetap memilih untuk menjaga kemandirian dengan memprioritaskan sumber daya dari anggota sendiri. Langkah ini menjadi simbol integritas di tengah tantangan modernisasi dan ekspansi.
General Manager Kopdit Sangosay, Sipryanus Seka, menambahkan bahwa koperasi ini terus berinovasi dalam menciptakan produk-produk layanan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami punya dua produk andalan: pinjaman dengan bunga yang sangat murah, serta simpanan pendidikan anak yang dirancang untuk mendukung masa depan generasi muda,” ujarnya.
Per 31 Desember 2024, aset Kopdit Sangosay mencapai Rp1,30 triliun, dengan simpanan anggota sebesar Rp1,22 triliun dan saldo pinjaman senilai Rp1,06 triliun. Capaian ini menunjukkan kekuatan koperasi dalam membangun kepercayaan dan loyalitas anggota dari waktu ke waktu.
Keberhasilan Kopdit Sangosay bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang bagaimana kearifan lokal, spiritualitas, dan prinsip gotong royong bisa menginspirasi gerakan koperasi nasional. Dari lereng Bajawa yang sejuk, Sangosay membawa pesan sederhana namun kuat: semua bisa sampai ke tujuan, asalkan berjuang bersama. (Aji)