hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopdit Pintu Air Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Nagekeo

Sebagai wujud nyata kepedulian sosial, KSP Kopdit Pintu Air menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Ist
Sebagai wujud nyata kepedulian sosial, KSP Kopdit Pintu Air menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Ist

PeluangNews, Nagekeo – Sebagai wujud nyata kepedulian sosial, KSP Kopdit Pintu Air menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantuan tersebut diserahkan langsung pada Sabtu (13/9) oleh pengurus area Flores Barat 2, Yos Parera, top manajemen area Veronika Rasdiana Toja, dan manajer area Maria Margaretha Y. Bupu. Mereka didampingi oleh komite serta manajer kantor cabang Mataloko dan kantor cabang Boawae.

“Bantuan kemanusiaan ini kami berikan sebagai wujud kepedulian Kopdit Pintu Air kepada korban bencana banjir bandang,” jelas Veronika Rasdiana Toja.

Bantuan yang disalurkan berupa beras, mi instan, minyak goreng, telur, dan air mineral. Paket ini diserahkan melalui Pastor Paroki Mausambi untuk kemudian didistribusikan langsung kepada warga terdampak.

Menurut Veronika, aksi sosial ini sejalan dengan motto utama KSP Kopdit Pintu Air, yaitu “Kau susah Aku bantu, Aku susah Kau bantu.” Ia menegaskan, motto tersebut mencerminkan komitmen koperasi untuk saling membantu terutama di masa-masa sulit.

“Bantuan ini berasal dari seluruh anggota Kopdit Pintu Air yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap bantuan itu bisa meringankan beban warga yang kehilangan banyak akibat bencana. “Kiranya dengan adanya pertolongan dari berbagai pihak, para korban bisa kuat secara jasmani dan rohani melewati suasana yang ada,” tutup Veronika.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo sejak 8 September 2025 telah menewaskan lima orang, sementara tiga orang lainnya masih hilang dalam pencarian.

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo mencatat kerusakan parah terjadi di infrastruktur vital, lahan pertanian, hingga perkebunan rakyat di empat kecamatan: Mauponggo, Boawae, Keo Tengah, dan Nangaroro.

Setidaknya 4,2 kilometer jalan rusak berat, delapan jembatan hancur, dan tiga plat deuker putus total. Selain itu, 1.810 meter jaringan irigasi dan tiga bendungan mini rusak, membuat lebih dari 48 hektare sawah terendam atau terancam gagal panen.

Kerusakan juga melanda sektor perkebunan. Sebanyak 422 pohon cengkeh, 1.451 pohon pala, 142 pohon kakao, 15 pohon kelapa, dan 158 pohon salah hanyut atau tumbang. Tiga kolam ikan air tawar dilaporkan rusak berat.

Tak hanya itu, lima bak penampung air bersih, 4.600 meter jaringan perpipaan, dua tiang listrik, serta satu tower BTS Telkomsel ikut terdampak. Di sektor pelayanan dasar, tembok penyokong SDN Obooja di Desa Lodaolo ambruk sepanjang 70 meter, sedangkan tembok Masjid Nurul Imam di Desa Maukeli runtuh sepanjang 75 meter.

Dengan kondisi ini, bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak, termasuk KSP Kopdit Pintu Air, diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi warga untuk bangkit dari bencana.

pasang iklan di sini