hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopdit Pintu Air, Bidik Aset Rp4,5 Triliun

Ekspansi di daerah baru akan digenjot untuk menambah jumlah anggota sekaligus meningkatkan skala usaha Kopdit Pintu Air.

Bukan perkara mudah mempertahankan eksistensi koperasi selama 28 tahun di tengah atmosfer bisnis yang kurang berpihak pada soko guru ekonomi ini. KSP Kopdit Pintu Air merupakan satu dari sedikit koperasi di Indonesia yang tidak hanya sekadar ada saja tetapi semakin berkembang dan dipercaya oleh anggota serta masyarakat.

Yakobus Jano merupakan sosok sentral keberhasilan usaha Pintu Air selama hampir tiga dekade.

Di bawah komando Jano, koperasi yang kantor pusatnya jauh dari kota, tepatnya di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT ini mampu menggenjot kesejahteraan anggota sekaligus mewarnai perekonomian daerah.

“Mengurus koperasi dengan hati. Itulah yang kami lakukan selama 28 tahun sehingga Kopdit Pintu Air terus berkembang dan bisa seperti sekarang ini,” ungkap Jano di sela-sela RAT XXVII Kopdit Pintu Air di Sikka, NTT. 

 Pria dengan penampilan bersahaja itu bukan sedang mendongeng, tetapi benar-benar berangkat dari realitas. Berawal dari desa kecil Ladogahar yang jauh dari keramaian kota, Jano berhasil mengembangkan jaringan kantor Pintu Air hingga ke luar NTT seperti di Surabaya, Yogyakarta, Jakarta hingga Manado. Kini terdapat 59 Kantor Cabang dan 5 (lima) Kantor Cabang Pembantu (KCP).

Seiring dengan jaringan kantor yang terus bertambah, koperasi besar dengan sederet prestasi ini  mampu menyerap 3.000 tenaga kerja terdiri dari Pengurus Pusat, Komite Cabang, dan Komite KCP. Ini sekaligus membantu pemerintah dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Dari koperasi dengan modal awal yang minim, sampai akhir tahun buku buku 2022 memiliki aset sebesar Rp1,752 triliun, tumbuh 9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,608 triliun. Pinjaman anggota mencapai Rp1,486 triliun, naik sebesar 13% dibanding 2021 mencapai Rp1,314 triliun. Sementara sisa hasil usaha sebesar Rp2,918 miliar, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya senilai Rp2,573 miliar.

Peningkatan kinerja keuangan tersebut tidak lepas dari semakin dipercayanya kopdit terbesar di Indonesia itu oleh masyarakat. Ini ditunjukan dengan bertambahnya jumlah anggota sebanyak 26.242 orang di 2022 menjadi 298.467 orang dari tahun sebelumnya sebesar 272.225 anggota. Sebagian besar anggota berprofesi sebagai nelayan, tani, ternak dan buruh yang tersebar di beberapa wilayah di tanah air.

Keberhasilan Pintu Air meraih kepercayaan anggota dan simpati masyarakat salah satunya disebabkan kemampuannya membidani lahirnya 11 unit usaha yang terdiri dari 8 (delapan) PT dan 2 (dua) unit usaha serta 1 (satu) unit sosial.

Ke-11 unit usaha tersebut antara lain, PT. Asia Jaya, PT. Pintu Air Swalayan yang mempunyai unit usaha minyak kelapa dan Unit PCRI yaitu Sabun, PT. Garam, PT. Sumber Air Minum Rotat, PT. Sumber Energi yang mempunyai Unit Usaha Perthashop di Kabupaten Sikka dan Flores Timur, PT. Pintar Asia Resort, PT. Agro Foresti Wairita dan PT. Media Grup (Ekora NTT). Sementara itu satu unit sosial untuk mengurus kaum difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Transformasi Digital

Selain berani melebarkan sayap usaha di sektor riil, Jano dan jajarannya juga melakukan transformasi digital. Layanan digital mendukung proses bisnis lebih cepat dan transparan. Selain itu, anggota pun semakin mudah dan cepat dalam melakukan transaksi dengan Kopdit Pintu Air.

Transformasi digital yang dilakukan Pintu Air mendapatkan dukungan dari Inkopdit yang membantu penyediaan sistem teknologi terkini. Keandalan digitalisasi sudah terbukti dapat meningkatkan efektvitas dan efisiensi bisnis. Sehingga daya saing koperasi semakin naik yang bermuara pada semakin tebalnya kepercayaan anggota terhadap Pintu Air.

Sejalan dengan digitalisasi layanan, kualitas sumber daya manusia (SDM) juga terus diasah melalui pendidikan perkoperasian yang digelar secara kontinu. SDM dinilai berperan penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kopdit Pintu Air. Oleh karenanya, pengurus menempatkan SDM terbaik sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

Sejauh ini, kompetensi dan integritas SDM Pintu Air tidak perlu diragukan lagi. Ini lantaran sebelum menduduki jabatan penting seperti supervisor dan manajer, terlebih dahulu menjalani peran sebagai relawan. Dari sinilah rekam jejak dan kinerja mereka dinilai sebelum dipercaya pada posisi yang strategis.

Seiring dengan usahanya yang terus tumbuh, Jano dan jajaran pengurus tidak cepat berpuas diri. Ini terlihat dari pencanangan target aset sebesar Rp4,5 triliun dan jumlah anggota dibidik 1 juta di 2025. “Dengan rencana yang terukur dan solidnya pengurus serta dukungan anggota kami yakin target dapat dipenuhi,” ungkap Jano.

Untuk mencapainya, Pintu Air sudah memiliki target jangka pendek yang akan dicapai pada 2023. Setiap kantor cabang dan KCP ditargetkan dapat menjaring 125 orang anggota sehingga pada akhir tahun ini direncanakan bertambah 96 ribu orang menjadi 394.467 orang. Oleh karenanya, setiap pimpinan wilayah dianjurkan untuk rajin menyosialisasikan produk dan jasa Kopdit Pintu Air.

Kopdit Pintu Air juga akan memperluas wilayah operasional dengan melakukan ekspansi terutama di daerah-daerah potensial. “Kami akan menggenjot ekspansi untuk memperbesar usaha dan meningkatkan penetrasi Pintu Air di tengah masyarakat,” tambah Jano.

Sementara untuk mencapai target aset sebesar Rp4,5 triliun, pengurus akan memperbesar pinjaman kepada anggota menjadi Rp2,080 triliun sampai akhir tahun ini. Oleh karenanya, dukungan dan partisipasi anggota sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pinjaman produktif maupun pemenuhan kebutuhan lainnya.

Selain menggenjot jumlah pinjaman, Jano juga akan berupaya meningkatkan simpanan saham dan non saham anggota. Jumlah simpanan saham akan dinaikkan sebesar 30% menjadi Rp952,636 miliar dan simpanan non saham digenjot sebesar 20% menjadi Rp974,975 miliar. “Partisipasi anggota sangat diperlukan untuk mencapai target yang ditetapkan dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” pungkas Jano.

pasang iklan di sini