hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopdit Pintu Air Bersinergi dengan Pemkab Lembata, Dorong Pemberdayaan Petani Hortikultura

Kopdit Pintu Air Bersinergi dengan Pemkab Lembata, Dorong Pemberdayaan Petani Hortikultura
Sinergi Kopdit Pintu Air dengan Pemkab Lembaga untuk memajukan petani hortikultura/Dok.Peluang News-HO

Peluang News, Lembata – KSP Kopdit Pintu Air terus mempertegas komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa dengan bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, Nusa Tenggara Timur. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui panen perdana hortikultura organik di Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni.

Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, yang hadir langsung bersama jajaran Forkopimda dan tim Kopdit Pintu Air, memimpin panen di kebun contoh milik petani binaan, Thomas Aquino. Berbagai jenis sayuran dan tanaman hortikultura dipetik sebagai hasil dari upaya budidaya kelompok tani lokal.

“Panen perdana ini menjadi pilot project untuk mendukung ketahanan pangan dari desa. Jika kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka negara akan menjadi kuat,” kata Bupati Petrus.

Ia menjelaskan, kebun contoh tersebut sepenuhnya dibiayai oleh KSP Kopdit Pintu Air sebagai bentuk kolaborasi bersama Pemkab Lembata dalam memberdayakan petani, nelayan, buruh, dan UMKM melalui pendampingan serta fasilitas pinjaman modal berbunga rendah. Bupati juga mendorong camat dan kepala desa agar mengembangkan pemberdayaan masyarakat, tidak hanya di sektor sayuran tetapi juga peternakan ayam pedaging maupun petelur untuk memperkuat pasokan pangan lokal.

Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Lembata, Merlin, menuturkan bahwa kebun contoh hortikultura tersebut menanam lima jenis sayuran daun dan batang berumur pendek.

“Hanya dalam waktu dua bulan, kebun ini mampu menghasilkan pendapatan hingga belasan juta rupiah,” ujarnya.

Merlin juga mengajak masyarakat untuk bergabung ke KSP Kopdit Pintu Air agar lebih mudah mengakses modal usaha sekaligus mendapatkan pendampingan tata kelola.

“Koperasi ini menyediakan pembiayaan mikro sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Sekretaris I KSP Kopdit Pintu Air, Agustinus Nong, menegaskan bahwa kehadiran koperasi ini di Lembata ditujukan untuk menjadi mitra strategis Pemkab dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.

“Pintu Air hadir dengan visi dan misi yang berpihak pada buruh, petani, nelayan, dan peternak,” ujarnya.

Agustinus menambahkan, Kopdit Pintu Air sudah beroperasi di Lembata sejak 2012 dan terus mendapat kepercayaan masyarakat. Saat ini tercatat lebih dari 9.000 anggota tersebar di Cabang Lewoleba, KCP Wulandoni, dan unit Kedang.

“Total uang yang beredar di masyarakat telah mencapai Rp22 miliar dengan aset Rp67 miliar,” ungkapnya.

Kolaborasi antara Pemkab Lembata dan Kopdit Pintu Air diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dari desa. (Aji)

pasang iklan di sini