
Peluang news, Lembata – Deputi Perkoperasian Kemenkop dan UKM RI Ahmad Zabadi menyebut KSP Kopdit Obor Mas adalah model koperasi yang sehat, bertumbuh dengan baik dan mempunyai program pembinaan ekonomi kepada anggota yang luar biasa.
Selain itu KSP Kopdit Obormas merupakan salah satu koperasi penyalur dana kredit usaha rakyat (KUR) dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Dia menjelaskan Kopdit Obor Mas adalah koperasi pertama di Indonesia yang dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai penyalur KUR.
Untuk itu, Ahmad Zabadi berharap Kopdit OborMas bisa menjadi role model bagi koperasi di Indonesia untuk mendorong koperasi lainnya bergerak di sektor riil.
“Ada 74 persen keanggotaan Kopdit OborMas bergerak di sektor UKM. Saya kira ini bisa menjadi role model, bagaimana koperasi lainnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor riil.
Obor Mas bisa menjadi pelopor penyalur KUR bagi koperasi lainnya,” ujar Ahmad Zabadi dalam sesi diskusi usai membawakan materi bertajuk “Optimalisasi Pemanfaatan KUR untuk Mendukung Usaha Produktif Anggota” di Lantai II Kantor Cabang Utama Obor Mas Lewoleba, Kamis (16/11/2023).
Menurut dia, kepeloporan ini, bagaimana mendorong para anggota-anggota koperasi yang bergerak di sektor riil UKM agar mereka juga mampu mengkonsolidasikan potensinya, sehingga bukan sekedar dipenuhi dari aspek pembiayaan oleh Kopdit OborMas, tetapi juga bisa mengkonsolidasikan dengan membentuk koperasi-koperasi di sektor riil.
Selain itu, Ahmad Zabadi menyampaikan manajemen Kopdit Obor Mas yang diterapkan sudah berbasis digital. Artinya, relatif dan sudah real time, dengan begitu terjamin adanya transparansi dan akuntabilitas, sehingga kepercayaan anggota terhadap koperasi ini sangat tinggi.
“Mungkin Kopdit Obor Mas bisa kembangkan Koperasi Pertanian Obor Mas, atau Koperasi Peternakan Obor Mas. Itu ada lah contoh sektor riil yang mesti di kembangkan seusai kebutuhan anggota,” jelasnya.
Deputi Perkoperasian Kemenkop dan UKM RI Ahmad Zabadi memuji langkah Kopdit Obor yang selama ini memfokuskan pengembangan usaha koperasi di Provinsi NTT dan tidak membuka usaha di Provinsi lainnya di Indonesia.
Ahmad Zabadi menegaskan, kalau anggota satu koperasi belum mencapai 10 persen dalam satu provinsi maka koperasi itu jangan dulu bukan cabang ke Provinsi lainnya.
“Kalau anggota belum mencapai 10 persen, jangan lari ke lain hati, tetapi tetap bertahan di NTT.Kopdit Obor Mas, meskipun anggotanya sudah mencapai 140 ribu lebih dan aset di atas Rp 1,2 triliun tetap tetap memiliki komitmen kembangkan usaha di NTT.Saya puji komitmen Obor Mas jni,” kata Zabadi.
Menurut Zabadi, Koperasi yang membuka cabang di Provinsi lain hanya akan membebankan biaya operasional kunjungan pengurus pusat ke daerah. Dan itu akan memperkecil pelayanan pinjaman kepada anggota.
Untuk itu dia berpesan kepada pengurus dan Menejemen KSP Kopdit Obor Mas agar jangan terburu-buru mengembangkan cabang baru, tetapi tetap fokus di NTT terlebih dahulu agar dapat melayani anggota dengan efisien.
“Banyak potensi di NTT dan Kopdit Obor Mas harus berani mengembangkan usaha-usaha di sektor riil seperti sektor pertanian, perikanan, kesehatan/RS serta sektor-sektor riil lainnya,” harapnya.
Selain itu dia juga menyebut di usianya yang genap ke-51 tahun KSP Kopdit Obor Mas tetap eksis dan berkembang pesat. Ini merupakan bukti kerja keras dan keseriusan segenap pengurus, pengawas dan menejemen dalam mengembangkan Kopdit Obor Mas di NTT.
Untuk itu dia berpesan agar Kopdit OborMas terap eksis dan selalu jaga kepercayaan anggota dengan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan murah. (Nivan Gomez)