Peluang News, Jakarta-Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih adalah langkah konkret pemerintah dalam mendorong kesejahteraan rakyat.
“Koperasi bukan sekadar instrumen ekonomi. Ini adalah perwujudan cita-cita luhur para pendiri bangsa, khususnya Bung Hatta,” kata Bima saat meninjau Musyawarah Kelurahan Khusus (Muskelsus) Kopdeskel Merah Putih di Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Kamis (29/5).
Menurut Bima, koperasi memiliki nilai historis dan filosofis yang dalam. “Mengapa tidak ada yang lain? Karena koperasi hanya untuk kesejahteraan anggota. Tidak boleh kalau tidak menyejahterakan. Itu mimpinya Bung Hatta,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto tengah menghidupkan kembali semangat koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Melalui program Kopdeskel Merah Putih, Bima berharap pemerataan pembangunan dari tingkat akar rumput dapat terwujud lebih cepat.
Lebih lanjut, Bima menjelaskan bahwa pendanaan koperasi ini berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sementara biaya pencatatan akta notaris didanai oleh APBD. “Kopdeskel Merah Putih akan memperoleh plafon pinjaman maksimal sebesar Rp3 miliar. Jadi, silakan untuk Bapak/Ibu pengurus menyepakati lagi unit usahanya,” jelasnya.
Ia mendorong agar koperasi menyesuaikan unit usaha dengan potensi wilayah masing-masing. “Kalau di desa, optimalkan sektor pertanian. Kalau di pesisir, maksimalkan hasil perikanan,” ujar Bima.
Wamendagri juga berpesan agar seluruh pengurus bekerja sama dengan semangat dan kesiapan untuk menghidupkan koperasi. “Kita siapkan batin kita. Kita siapkan fisik kita untuk menghidupkan koperasi kelurahan ini supaya warganya betul-betul sejahtera,” pungkasnya.