hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopdes Merah Putih, Misi Transformasi Ekonomi Rakyat ala Presiden Prabowo

Peluang News, Jakarta-Gagasan besar Presiden Prabowo Subianto untuk mentransformasi perekonomian nasional kini mulai menampakkan wujud lewat inisiatif Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk menggeser dominasi ekonomi elit menuju ekonomi kerakyatan yang inklusif.

Hal tersebut turut disampaikan tokoh koperasi pemuda, Turino Yulianto, dimana mantan Ketua Kokesma ITB itu menyebutkan Kopdes Merah Putih sebagai langkah ideologis Presiden Prabowo dalam memperbaiki tata niaga perekonomian di pedesaan.

“Kopdes Merah Putih adalah misi besar untuk mendistribusikan kesejahteraan rakyat, sebagaimana telah berhasil diterapkan di negara-negara maju melalui koperasi pengelola tambang, pertanian, dan kesehatan,” kata Turino, dalam keterangannya, di Jakarta, (29/4/2025).

Turino mencontohkan keberhasilan koperasi Zen Noh di Jepang yang mendominasi tata niaga beras, koperasi susu Frisian Flag di Belanda, hingga koperasi kesehatan Unimed di Brasil. Ia menegaskan, koperasi desa merupakan entitas hukum yang diakui secara internasional—berbeda dengan BUMDes yang bersifat lokal.

“Dengan jaringan koperasi internasional yang kini memiliki omzet hingga ribuan triliun rupiah, Kopdes Merah Putih berpotensi menjalin kemitraan global, seperti antara peternak sapi perah lokal dan industri susu di New Zealand atau Belanda,” imbuhnya.

Industrialiasi dari Desa

Optimisme serupa datang dari Tito Sulistio, anggota Badan Supervisi OJK periode 2023–2028. Dalam diskusi yang digelar GREAT Institute, Tito menyebut Kopdes Merah Putih sebagai pintu masuk industrialisasi pedesaan berbasis ekonomi Pancasila.

“80 ribu Kopdes Merah Putih akan menjadi kekuatan ekonomi baru berbasis koperasi dan industrialisasi desa,” ujar Tito, yang juga pernah menjabat Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015–2018.

Tito juga menekankan pentingnya peran Danantara—lembaga pengelola aset negara—untuk menggerakkan pembiayaan koperasi. Ia mendorong agar Danantara aktif bermitra dengan koperasi desa guna mendistribusikan aset negara secara langsung ke masyarakat.

“Danantara harus hadir untuk mengkonsolidasikan dan mengelola aset negara melalui koperasi. Ini adalah bentuk privatisasi yang berorientasi kerakyatan,” tegas Tito, yang dikenal lewat bukunya Privatisasi Berkerakyatan.

Selain dukungan pembiayaan, Tito juga mendorong terjalinnya kemitraan antara koperasi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menjamin transparansi dan akuntabilitas di masa depan.

Dengan semangat koperasi yang telah teruji di berbagai negara, Kopdes Merah Putih digadang-gadang menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional yang berakar dari desa.

pasang iklan di sini