hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Kopdes Merah Putih Ditutup Mitra, Kades Pucangan Minta Maaf karena tak Sebut Saat Diresmikan Prabowo

Koperasi Desa Merah Putih Minim Roadmap, Rentan Gagal
Ilustrasi | Dok. Ist

PeluangNews, Jakarta – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang menjadi percontohan dan baru sehari diresmikan Presiden Prabowo secara virtual sudah ditutup.

Penutupan terjadi lantaran pihak mitra utama yaitu PT Perekonomian Sunan Drajat yang merupakan unit usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, tidak disebut saat acara peresmian tersebut.

Namun, Pengurus KDMP Desa Pucangan, Nasiruddin justru menyebut telah mendapatkan dukungan penuh dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia. Atas dasar itulah pihak Perekonomian Sunan Drajat lantas menarik atau mengeluarkan seluruh barang yang ada di KDMP Desa Pucangan, termasuk atribut dan billboard gerai bergambar Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, KDMP yang bergerak dalam bidang penjualan gerai sembako, apotek dan permodalan syari’ah tersebut telah menjalin kerja sama kemitraan dengan PT Perekonomian Sunan Drajat yang merupakan unit usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.

Penegasan pengurus dan Pengawas KDMP Desa Pucangan itu pun sangat disayangkan oleh Anas Al Khifni, selaku Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang telah menjadi mitra strategis selama 1,7 tahun.

Menurut Anas, pihaknya sejak awal berdiri KDMP Desa Pucangan telah memberikan pendampingan hingga akhirnya menjadi KDMP percontohan di Jawa Timur yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kami kerja sama dan bermitra mulai awal berdiri sampai diresmikan kemarin, kami pendampingan mulai dari support manajemen, suplai barang, dan sumber daya manusia, termasuk renovasi bangunan juga,” kata Anas, Selasa (22/7/2025).

Anas menyebutkan, pihaknya sebagai mitra selama ini telah memberikan banyak kontribusi. Baik dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, hingga kegiatan operasional KDMP. Namun, kontribusi tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi KDMP yang dijadikan percontohan di Jawa Timur. Sehingga pihaknya terpaksa memilih menarik diri dan melakukan pemutusan kerja sama secara sepihak.

Pihaknya tidak ingin dalam kerja sama kemitraan tersebut, ada penumpang gelap yang sengaja ingin memanfaatkan situasi atau kesempatan yang merugikan pihaknya saat peresmian KDMP tersebut.

“Bukan persoalan kami tidak disebut saat peresmian itu, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingannya di hadapan Pak Presiden,” kata Anas, menandaskan.

Meski begitu, Anas Al Khifni mengungkapkan manajemen Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat siap mendukung untuk mewujudkan program KDMP yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Alhamdulillah saat ini sudah ada beberapa titik Koperasi Desa yang sudah kami support baik permodalannya maupun pendampingannya, seperti di Gresik, Palang dan Rengel, Baureno dan Bojonegoro,” tuturnya.

Pihak Kepala Desa Pucangan dan Ketua KDMP sempat menyampaikan kronologi tidak disebutnya peran Perusahaan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat saat pemutusan kerja sama tersebut.

“Mereka bicara ke kami gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN, padahal sejatinya itu tidak ada,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Santiko, meminta maaf secara terbuka kepada pihak PT Perekonomian Sunan Drajat, di balai desa setempat, Rabu (23/7/2025).

Permintaan maaf di depan puluhan media terkait pernyataannya dalam forum bersama Presiden Prabowo Subianto, dalam peluncuran 80.081 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) serentak se- Indonesia pada Senin (21/7/2025).

Santiko yang juga menjabat sebagai Ketua Pengawas KDMP Pucangan itu mengaku dirinya grogi saat berbicara di depan Presiden Prabowo saat peluncuran dan peresmian 80.081 KDMP se-Indonesia. Ia mengaku hanya menyampaikan hal yang spontan karena secara struktur, semestinya pernyataan resmi merupakan ranah Ketua KDMP.

“Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon. Jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat,” kata Santiko.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pernyataannya yang dianggap kurang menegaskan kontribusi besar dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat dalam merintis dan berkembangnya KDMP Pucangan.

Santiko menegaskan, sejak awal pembentukan koperasi hingga terbentuknya kedai atau gerai KDMP, semua tidak lepas dari dukungan ekonomi dan manajemen dari Ponpes Sunan Drajat.

“Sejak awal kontribusi perekonomian Ponpes Sunan Drajat sangat besar. Kami sangat merasakan dampaknya, dan warga juga sangat terbantu,” katanya.

Kades Pucangan berharap kerja sama dengan Ponpes Sunan Drajat bisa terus berlanjut. Apalagi saat ini gerai KDMP belum optimal dari sisi distribusi produk. Jika kerja sama terjalin kembali, ia optimistis gerai akan semakin lengkap dan aktif. []

pasang iklan di sini