octa vaganza

Kontribusi Industri Batik untuk Ekspor Capai 533 Juta Dolar AS Selama 2020

JAKARTA—Kementerian Perindustrian mencatat  capaian ekspor batik pada 2020 mencapai 533 juta dolar AS, dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu menembus 157,8 juta dolar AS. 

Selain itu industri batik telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional dan berhasil menjadi market leader pasar batik dunia

 “Industri batik, yang merupakan bagian dari industri tesktil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0,” kata  Agus Gumiwang pada acara Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021 di Yogyakarta, Rabu (6/10/21).

Menurut Menperin, industri batik mendapat prioritas pengembangan karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Industri batik mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global.

Batik adalah identitas bagi bangsa Indonesia. Hal ini diperkuat melalui pengakuan UNESCO yang menyatakan bahwa batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik dunia pada bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity

“Selain itu, batik merupakan seni kerajinan yang termasuk dalam industri kreatif dan saat ini trennya terus berkembang di masyarakat,” tuturnya.

Pembinaan kepada para pelaku IKM batik terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan jumlahnya yang besar dan merata di seluruh penjuru tanah air, industri batik bisa menjadi penggerak perekonomian daerah dan berpotensi menjadi pengungkit industri kecil dan menengah lainnya.

Exit mobile version