hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KONGRES AMKI GAGAS ULANG KERJA SAMA ANTAR KOPERASI

Untuk kesekian kalinya para pegiat koperasi menegaskan pentingnya menjalin kerja sama  antar koperasi.  Lahirnya digital teknologi dimungkinkan mempercepat gagasan yang dituangkan dalam rekomendasi bertajuk Piagam Jogja.

Kongres Koperasi yang digelar Asosiasi Managemen Koperasi Indonesia (AMKI) di Yogyakarta, pertengahan  Desember lalu  melahirkan lima rekomendasi pemberdayaan koperasi yang besar, benar dan mengakar  Sekitar dua ratus pegiat koperasi yang hadir dalam acara selama tiga hari itu sepakat bahwa kerja sama antar koperasi sudah semakin mendesak, terutama dengan kian merebaknya pemanfaatan digital teknologi.  Pernyataan tersebut merupakan dua poin penting  dari lima rekomendasi yang mereka kemas dengan nama  Piagam Jogja.

Bertindak sebagai pemandu acara, Duta Koperasi Tubagus Dedi Gumelar (Miing) dalam pengantarnya mengingatkan bahwa perkembangan perkoperasian di tanah air dewasa ini nyaris mencapai titik nadir. Hal itu lantaran lemahnya publikasi maupun juru bicara yang piawai menyuarakan kepentingan koperasi. Padahal tantangan dihadapi tidak hanya persoalan internal yang serba lemah dengan perangkat usaha, juga tekanan eksternal semisal kebijakan ekonomi maupun perpajakan yang sejak lama membuat koperasi tumbuh kerdil.

“Koperasi  hari ini tidak saja sibuk  menganulir stigma buruk masa lalu lantaran dianggap hanya menunggu bantuan modal murah, koperasi juga dihadapkan pada rendahnya kepedulian pemerintah,” ujarnya. Indikasi  lemah  pemihakkan tersebut, lanjut Miing, sudah dimulai  sejak  dihapusnya kata “Koperasi” dari UUD 1945, sehingga  memberi ruang pada kapitalisme, sekaligus mengenyampingkan ekonomi kerakyatan sebagai satu sistem ekonomi Indonesia.

Sebagai respon terhadap kondisi eksternal yang kurang kondusif itu, peserta kongres  menegaskan pentingnya penguatan internal, dengan menjalin kerja sama antar koperasi dan  peningkatan kompetensi SDM  sebagai bagian utama dari pemberdayaan.

Rekomendasi lainnya,  mewujudkan kemandirian koperasi melalui partisipasi anggota dan tata kelola manajemen yang baik.  Selain itu,  pemerintah  diminta segera menerapkan pajak khusus yang berkeadilan terhadap koperasi.

Dalam sambutannya, Ketua Umum AMKI Sularto mengatakan kongres ini digelar untuk mengingatkan para pegiat koperasi bahwa apapun sektor usaha yang tengah dikembangkan, pada gilirannya bakal bermuara pada pemanfaatan teknologi digital.  “Sudah saatnya pelaku koperasi bersatu, bergabung dalam satu transaksi. Kerja sama antar koperasi tidak boleh lagi ditunda. Kita harus secepatnya masuk industri digital agar  layanan keuangan digital koperasi segera diaplikasikan,” ujarnya.  Pernyataan itu ditegaskan  Asisten Deputi Penyuluhan Kementerian Koperasi UKM  Bagus Rachman, bahwa masuknya koperasi sebagai pelaku digital adalah keniscayaan. “Yang akan kita hadapi ke depan adalah serbuan teknologi yang merambah berbagai bidang, termasuk usaha koperasi yang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus menggeser mind-set sesuai tuntutan zaman,” ujarnya saat membuka kongres tersebut.

APRESIASI KOPERASI BESAR

Kongres yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Grand Keisha Yogyakarta  ini boleh dibilang sukses menghimpun para pegiat dari berbagai daerah di Tanah Air. Kehadiran sejumlah koperasi besar juga menambah acara ini terasa bobot.  Sejumlah utusan  dari koperasi besar yang hadir antara lain Kospin Jasa, Edi Kartika (Koperasi Warga Semen Gresik), Agus Munafi (Kisel Jakarta), Kamaruddin Batubara (Kopsyah BMI Tangerang),  Yanuedi Melayanto ( Kopkar Bank Bukopin Jakarta),  Junaid Gurdan (Kopkar Pupuk Kaltim, Bontang), Hesty Setyo Diah Lestari ( Koperasi Setia Budi Wanita, Malang) dan  Mursida Rambe ( KSPPS Beringharjo Yogyakarta).

Beberapa penghargaan diberikan kepada pegiat koperasi yang dinilai menjadi pelopor di bidangnya.  Mereka antara lain  Mursida Rambe ( Pelopor Perempuan Penggerak Koperasi Syariah); Kamaruddin Batubara ( Kreator CSR Koperasi ); Edi Kartika ( Pelopor Penggerak Koperasi Kelas Dunia), Yanuedi Melayanto ( Pelopor Koperasi Karyawan Kreatif) ; Pendi Yusud ( Pelopor Koperasi Pemuda), dan  Ponco Seno,  Pelopor Koperasi Jasa Transportasi . (Yuni )