hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Komitmen Kominfo dalam Mengembangkan Startup di Tanah Air

Komitmen Kominfo untuk Mengembangkan Startup di Tanah Air/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan, pihaknya akan terus mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan atau startup di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan, pengembangan ini dilakukan salah satunya melalui teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

“Kita adalag bangsa besar yang memiliki potensi sumber daya untuk menegakan dalam pengembangan emerging teknologi. Untuk itu, Kominfo berkolaborasi menghadirkan konferensi global yang bertujuan untuk membahas peluang dan tantangan pengembangan startup digital di Indonesia,” jelas Budi Arie dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).

Ia menjelaskan, Nexticorn, yang terdiri dari berbagai perusahaan startup di dunia ini nantinya akan mempertemukan startup lokal dengan investor lintas benua, dari Asia, Amerika, hingga Eropa.

“Upaya ini dilakukan Kominfo bersama Nexticorn Foundation melalui acara ‘Nexthub Global Summit’, yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada Senin, 23 September 2024,” jelasnya.

Budi menyebutkan, setidaknya terdapat sejumlah program unggulan yang mendukung pengembangan startup, salah satunya yaitu program Gerakan 1000 Startup Digital dan Startup Studio.

“Kedua program itu membina early stage startup untuk mencapai target tertingginya,” ucapnya.

“Itulah mengapa saya sudah berkali-kali menyampaikan di forum-forum internasional bahwa Indonesia tidak hanya boleh menjadi pengguna dan pasar teknologi saja. Tapi harus menjadi pemain yang diperhitungkan dalam value chain atau rantai pasok sektor digital global,” tambah Budi.

Sementara itu, Chairman of Nexticorn Foundation Rudiantara mengungkapkan, program 1000 Startup yang dimulai beberapa tahun lalu itu saat ini telah membuahkan hasil.

Namun, sayangnya masih terdapat sejumlah regulasi yang menghambat proses pendanaan startup di tanah air.

“Untuk itu, kita, startup berharap agar Indonesia bisa step in. Kalau pemerintah mengalokasikan APBN kepada kementerian dan lalu dijadikan investasi ke startup, sedangkan kenaikannya pertahun hanya 5-4 persen, itu akan menjadi kehilangan uang negara, itu susah,” ujarnya.

Padahal, lanjut Rudi, ada banyak negara, termasuk Nepal yang telah mampu mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar untuk mendukung perkembangan startup di negaranya.

pasang iklan di sini