MALAYSIA melangkah lebih maju, bahkan sangat maju (dibanding kita). Ekspor produk halal Malaysia ke Jepang bakal terus meningkat. Halal Industry Development Corporation (HDC) Malaysia dan AcrosX Japan Inc. sepakat berkolaborasi dan meluncurkan Muslim-Friendly Standards by HDC and Acrosx Japan.
Kolaborasi tersebut akan membantu Jepang meningkatkan industri halalnya. Seiring dengan arus baru permintaan karena pertumbuhan segmen ramah Muslim di sana. “Kolaborasi antara HDC dan Acrosx juga akan membuka kesempatan baru bagi UMK Malaysia untuk masuk ke pasar halal Jepangdan mencari kesempatan baru untuk ekspor produk,” kata Menteri Perekonomian Malaysia, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali, dilansir di MalayMail.
Bagi perusahaan Malaysia, MoU ini jadi kesempatan untuk meningkatkan pedagangan bilateral. Khususnya dalam rantai halal komponen zat dan produk setengah jadi yang sedang banyak dicari di dunia.
Pada 2018, Malaysia mengekspor produk halal senilai Rp8,3 triliun ke Jepang. Sebanyak 90 persennya adalah makanan dan komponen zat halal. Adapun industri halalglobal pada 2018 diprediksi US$3,23 triliun dengan pertumbuhan 7,49 persen/tahun.
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, mestinya kita yang memainkan peran seperti itu. Sayangnya, terminologi halal cenderung ditafsirkan politis dan ngawur.●
Nadia Kanaya
Rawasari, Jakarta Pusat