MERAIH pengakuan bergengsi di jajaran 100 Koperasi Besar Indonesia kian memacu Koperasi Karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Kokarwika) untuk terus melakukan berbagai inovasi bisnis. Koperasi yang bermula dari usaha simpan pinjam, alat tulis kantor dan foto copy yang sekadar melayani kebutuhan anggota, belakangan kian eksis dengan rambahan usaha yang menyasar masyarakat umum, semisal mini market, kantin dan café resto. Kiprah Kokarwika kian mencorong ketika sukses menopang kebutuhan perusahaan induk di bidang penyewaan kendaraan, properti dan peralatan konstruksi. Ketekunan di bidang penyewaan peralatan konstruksi membuahkan hasil positif, dimana Kokarwika diakui sebagai salah satu perusahaan andal di sektor ini. Pengakuan tersebut terlihat dengan seringnya kopkar ini diundang oleh para supplier peralatan konstruksi dari mancanegara untuk meninjau pabrik perusahaan-perusahaan tersebut di negara mereka.
“Pengakuan dan penghargaan dari industri peralatan konstruksi internasional itu sangat membanggakan bagi Kokarwika, namun tak membuat kami berpuas diri. Kami bahkan terus mengembangkan diri dengan meng-cover proyek-proyek yang lebih berkualitas,” kata Ketua Pengurus Kokarwika Ade wahyu kepada PELUANG beberapa waktu lalu. Berbagai pengembangan dan inovasi bisnis itu, lanjut Ade merupakan upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi anggota sekaligus komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada perusahaan induk, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk beserta anak-anak perusahaannya.
DUKUNGAN PERUSAHAAN
Sukses koperasi berusia 34 tahun ini tidak lepas dari kepedulian yang tinggi dari perusahaan induk yang menilai pentingnya sebuah usaha koperasi di lingkungan perusahaan. Bahwa kehadiran koperasi tidak saja mampu meredam gejolak atau perselisihan karyawan dengan perusahaan, tapi juga mampu membantu perusahaan dalam upaya meningkatkan penghasilan karyawan di luar gaji tetap yang sudah diperoleh setiap bulan.
komitmen PT Wijaya Karya juga terlihat dari kesediaan menempatkan sejumlah manajer untuk ikut serta mengelola koperasi. Para pengurus Kokarwika yang terdiri dari Ade Wahyu (Ketua), Mahendra Dwisana (Bendahara) dan Wisnu Budi Sunaryo (Sekretaris) misalnya, masih menjabat sebagai manajer aktif di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Demikian pula dengan Ketua Dewan Pengawas, Ahmad Fadli Karta Jaya beserta anggotanya Riska Diah Purwanti dan Imam Basuki.
Keterlibatan para manajer perusahaan induk dalam pengelolaan koperasi tidak hanya menguatkan posisi tawar koperasi, juga berimbas pada terobosan usaha yang mampu mendulang profit. Dalam konteks Kokarwika yang semula hanya punya satu line bisnis, simpan pinjam, kini merebak ke berbagai sektor usaha lain. Kokarwika bahkan mampu memiliki saham di beberapa perusahaan yang masih tergabung dalam grup PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, antara lain PT WIKA Gedung dan PT WIKA Aspal. Sedangkan anak perusahaan yang dimiliki adalah PT Kawasan Industri Serang Timur.
Mengenai kinerja sepanjang tahun 2017 menurut Ade Wahyu, kendati kondisi ekonomi masih belum pulih namun Kokarwika mampu membukukan laba (SHU) Rp21,549 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2016 sebesar Rp19,7 miliar. Pencapaian laba tahun 2017 itu lebih tinggi dari target laba di RAPBK sebesar Rp20,89 miliar, atau tercapai 100,3%. Per Desember 2017, asetnya tercatat Rp388,326 miliar, naik 12,91% dibanding dengan posisi tahun 2016 sebesar Rp338,199 miliar. Sedangkan dari sisi operasional usaha kopkar dengan anggota 3.410 orang ini agak melamban dengan penjualan Rp 113,8 miliar atau 84% dari target RAPBK. Memang ada beberapa lini bisnis yang mencatat penurunan pendapatan. Namun penurunan itu bisa diimbangi kenaikan pendapatan dari lini bisnis lainnya, sehingga secara umum Kokarwika masih meraih pendapat usaha yang tetap positif di tahun 2017. Ke depan, pungkas Ade Wahyu, Kokarwika akan terus ekspansi usaha-usaha baru, baik untuk internal guna mendukung grup perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, maupun bisnis yang menyasar kalangan eksternal. Kopkar ini diharapkan bisa menyerupai semacam perusahaan holding. (Irsyad Muchtar)