octa vaganza

KNPK Minta Indonesia Tidak Ikut Kampanye Anti Tembakau

JAKARTA—Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) minta agar Indonesia tidak ikut-ikutan menggelar kampanye  anti tembakau.

Koordinator KNPK Mohammad Nur Azami dalam keterangan persnya, Minggu (30/5/21) mengingatkan  peringatan Hari Anti Tembakau sedunia yang diadakan setiap 31 Mei, tidak pantas untuk dilaksanakan di Indonesia.

Sekelompok kecil masyarakat yang menjadi penggerak peringatan tersebut tidak memahami situasi dan kondisi nasional saat ini dan sebelumnya.

“Mereka lupa, perekonomian nasional kita sebagian ditopang industri hasil tembakau (IHT) nasional. Sebanyak 6 juta tenaga kerja dari hulu hingga hilir diserap di sektor IHT. Sementara sumbangsih di bidang keuangan juga sangat tinggi,” ujar Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (FSP RTMM) daerah Jawa Timur ini.

Meskipun dianggap tidak patut, Azami menyampaikan dirinya tetap menghormatiikelompok masyarakat yang ingin merayakan dan menyampaikan pendapat tentang anti tembakau.

Pemerintah Indonesia sebaiknya tidak  terpengaruh oleh desakan dan gerakan masyarakat anti tembakau yang akan menyelenggarakan peringatan hari anti tembakau sedunia.

“Jangan karena desakan masyarakat internasional atau karena khawatir  citra negara kita di dunia internasional, jadi ikut ikutan mendukungan gerakan anti tembakau,” papar Azami.

KNPK meminta  Pemerintah harus melakukan kajian secara komprehensif atau menyeluruh terhadap sumbangan dan manfaat keberadaan industri hasil tembakau nasional yang selama ini telah menopang perekonomian nasional.

“Pemerintah jangan hanya melihat dari sudut  pengendalian tembakau nya saja tapi juga lihat kepentingan nasional dari sektor pertanian, ketenaga kerjaan, keuangan dan industri ,” pungkas Azami.


Exit mobile version