Jakarta (Peluang) : Potensi pengembangan fesyen muslim Indonesia sangat besar.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendorong percepatan ekspor usaha kecil dan menengah (UKM) industri halal sebagai salah satu prioritas.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mengatakan, potensi pengembangan fesyen muslim Indonesia sangat besar, dan harus disadari oleh seluruh pihak. Sehingga Indonesia bisa menjadi pemain utama dan menjadi kiblat fesyen muslim dunia.
“Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika kita memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global. Apalagi populasi muslim dunia akan terus bertumbuh. Pada tahun 2030, diprediksi 26 persen penduduk dunia beragama Islam,” ungkap Ma’ruf yang juga Ketua Harian KNEKS, dalam keterangan resminya, Rabu (26/10/2022).
Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Manajemen Eksekutif KNEKS, Putu Rahwidhiyasa mengatakan, upaya yang saat ini disinergikan adalah pembukaan akses pasar untuk produk fesyen muslim.
KNEKS menurutnya, aktif berkolaborasi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga melalui Kelompok Kerja Indonesia Halal Export Incorporated yang sudah dibentuk dalam Rapat Pleno KNEKS Mei 2022.
Di sektor fesyen muslim, Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia telah menyelenggarakan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST).
Para desainer yang berpartisipasi dalam acara tersebut, adalah desainer yang sudah melalui proses inkubasi dan kurasi. Sehingga memiliki daya saing produk fesyen muslim yang sesuai dengan permintaan pasar global.
Sinergi lainnya dengan Kementerian Perdagangan serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
“Kolaborasi ini, upaya kami sinergikan pembukaan akses pasar fesyen muslim, di antaranya mempertemukan eksportir dengan buyer melalui event IN2MOTIONFEST dan JMFW,” ujar Putu dalam keterangan resminya, Rabu (26/10/2022).
Dalam penutupan JMFW dilakukan penandatangan MoU kerja sama antara Usahawan Nusantara Venture Sdn, dengan 14 peserta JMWF 2022 untuk mewujudkan Nusantara Fashion House.
Selain itu, kata Putu, KBRI Malaysia dan Kemendag sedang mempersiapkan House of Fesyen Muslim Indonesia melalui Nusantara Fashion House di Malaysia yang akan diluncurkan akhir tahun 2022 ini.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan acara JMFW melibatkan 144 desainer muda dengan lebih dari 1.000 koleksi fesyen muslim.
Selain peragaan fesyen muslim, terdapat juga business matching. Bahkan sudah terkonfirmasi buyer dari beberapa negara yang akan menjalin kontrak bisnis dengan brand fesyen muslim Indonesia.
“JMFW 2022 berhasil membukukan transaksi dagang sekitar Rp266,6 miliar dari 16 negara, yaitu Malaysia, Yaman, Portugal, Nigeria, Spanyol, dan lainnya,” kata Mendag.
Pencapaian transaksi ini menurut Mendag, menandakan kepercayaan pasar global terhadap produk fesyen muslim Indonesia.