Sejak Juli 2025, Makmur Mandiri Mobile beralih nama menjadi KMM Mobile, nama baru yang lebih simple dan mudah diingat. Upaya mengafirmasi anggota agar makin akrab dengan digitalisasi.
Bertumbuh bersama 1.000 anggota di tiap kantor cabang, target inilah yang disasar KSP Makmur Mandiri saat membahas program kerja di tahun 2025. Hingga akhir tahun ini diharapkan tumbuh 202 kantor cabang di 27 provinsi, sehingga tercapai target aset Rp 2 triliun dengan SHU Rp30 miliar dan anggota 200.000 orang. Per September, telah berdiri 200 kantor cabang, dengan total aset Rp 1,448 triliun dan anggota 155.551 orang.
Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Ketua KMM Tumbur Naibaho melakukan peningkatan layanan yang lebih mudah, pengembangan produk seperti SIMURI dan sosialisasi digitalisasi kepada anggota. Sejak Juli lalu misalnya, KMM mengubah tampilan aplikasi Makmur Mandiri Mobile menjadi KMM Mobile agar lebih akrab dalam pengucapan. “Kalau kontennya tidak ada yang berubah, hanya penyebutannya saja, karena KMM Mobile lebih mudah diucapkan ketimbang nama yang lama,” ujar Tumbur.
Sejak aplikasi digital Makmur Mandiri Mobile diluncurkan pada Februari 2020 hingga kini baru sekitar 30 persen dari total anggota yang sudah memanfaatkan aplikasi KMM Mobile. Sosialisasinya tidak mudah kata Tumbur, mengingat anggota KMM umumnya masyarakat kelas menengah ke bawah. “Namun aplikasi digitalisasi ini penting karena teknologi ke depan terus berkembang dan mekanisme pembayaran dan transaksi umumnya sudah non-tunai (cashless).