hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KMM Masih Akan Ekspansi Ke Pelosok Tanah Air

Kerja sama pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah sektor produktif menjadi fokus Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) dalam dua tahun terakhir ini, atau tepatnya sejak covid-19 merebak. Situasi pandemi Bagi KMM yang sejak awal menyasar pembiayaan ke anggota dari kalangan karyawan tentunya menghadapi kendala cukup berat lantaran banyak karyawan yang dirumahkan akibat berhentinya operasi perusahaan.

Menghadapi situasi sulit itu, Tumbur Naibaho, pimpinan KMM, melirik sektor pembiayaan lain, yaitu UMKM sektor produktif dan membuka program pembiayaan MURI (pinjaman usaha anggota mandiri). Skim pembiayaan tersebut diluncurkan pada awal Juni 2020, persis ketika covid-19 mulai mendaki. Akhir September lalu wartawan Majalah Peluang, Irsyad Muchtar, bertandang ke kantor pusat KMM di Kota Bekasi dan berbincang dengan Tumbur Naibaho. Berikut petikannya.

Selama dua tahun terakhir ini perekonomian nasional mengalami stagnasi dan sangat memukul para pelaku usaha di sektor menengah bawah. Bagaimana dengan kinerja KMM ?

Imbasnya memang sangat terasa bagi usaha KMM yang mengalami pelambatan baik dari sisi funding maupun lending. Namun kami terus berupaya untuk tetap eksis mengingat banyaknya anggota yang umumnya UMKM yang harus dibantu. Tekad untuk terus bertahan itu kami ujudkan dengan penambahan 27 kantor cabang baru sehingga kini totalnya sudah 163 kantor cabang tersebar di 21 provinsi. Penambahan kantor cabang berimplikasi pada kenaikan jumlah anggota dari 53.122 orang tahun lalu kini menjadi 70.890 orang. Sedangkan aset juga tumbuh dari Rp501 miliar tahun lalu menjadi Rp850 miliar dan hingga akhir tahun ini kami berupaya memacu pencapaian aset hingga Rp1 triliun.

KMM terus bergerak ke sektor riil, bagaimana progresnya ?

Seiring dengan bergabungnya KMM sebagai Mitra dari LPDB-KUMKM sejak Mei tahun lalu, kami  banyak menyalurkan dana ke para pelaku UMKM yang kemudian kami alokasikan melalui skim pembiayaan MURI. Kami senang dan bangga banyak UMKM yang permodalannya terbantu melalui MURI, dan kini trennya terus bertumbuh. Bahkan ada UMKM anggota KMM yang produknya sudah ekspor ke beberapa negara, seperti UMKM di Tasikmalaya Jawa Barat, Purbalingga Jawa Tengah, dan Kabupaten Bogor.

Hingga kini sudah berapa pembiayaan MURI yang tersalur ?

Sejak program ini diluncurkan pada Juni tahun lalu, KMM sudah menyalurkan pinjaman MURI kepada sebanyak 30.243 orang dengan total dana Rp 153,32 M. Kami bersyukur, LPDB-KUMKM terus membantu dan mendukung kami dalam penyaluran dana ini, berkaitan juga dengan Program Pemerintah dalam rangka Pemuliha Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah mendorong koperasi melakukan spin-off atau pemekaran usaha, bagaimana dengan KMM ?

Tahun ini kami masih tetap fokus di bisnis simpan pinjam untuk para anggota dan masyarakat umum yang ingin bergabung menjadi anggota KMM. Usaha lain yang kami kembangkan adalah pengoperasian dua SPBU  milik KMM yang berlokasi di Klaten, Jateng dan Pangururan, Samosir, Sumut. Dua usaha baru ini berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat sehingga melalui bisnis ini ada pertambahan SHU yang diperoleh KMM.

Prediksi tahun 2022 apakah kondisi akan membaik atau tetap dihantui pandemi covid-19 ?

 Saya berharap tahun depan akan lebih baik, jika kita terus dikurung pandemi, bukan hanya dunia usaha yang gulung tikar, bahkan negara juga bisa bangkrut ha..ha..ha. Mudah-mudahan dalam tiga bulan tersisa di tahun 2021 ini pandemi segara melandai dan dunia usaha kembali menggeliat. Namun begitu, apapun kondisinya, KMM akan terus turut serta  berperan di dalam pemulihan ekonomi para anggota pasca covid- 19. Sehingga usaha mereka dapat bertahan dan bertumbuh lebih baik.

Apakah juga akan tetap melakukan ekspansi ?

Iya pak, kami berupaya punya kantor cabang di seluruh provinsi yang ada di tanah air. Ini bukan sekadar ambisi tapi kami ingin menularkan cara-cara berkoperasi yang baik kepada seluruh masyarakat di berbagai pelosok negeri. Dalam tiga bulan tersisa tahun 2021 ini, KMM masih akan membuka dua kantor cabang baru lagi di Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat. Semoga rencana ini segera terealisir sehingga di akhir tahun 2021 ini, KMM sudah bisa memiliki kantor pelayanan di 23 provinsi di Indonesia. (Irm)

Hingga akhir tahun ini kami menargetkan penumbuhan kantor cabang di 23 provinsi sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan angkata kerja.  Dari sisi kinerja keuangan KMM berupaya  memacu pertumbuhan aset signifikan  hingga Rp 1 triliun,

(Tumbur Naibaho)

pasang iklan di sini