Hingga akhir Agustus 2024 kinerja Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri terus menanjak. Aset tercatat sebesar Rp1,26 triliun, pinjaman beredar Rp951 miliar dengan anggota 110.940 orang.
Jelang akhir tahun ini KSP Makmur Mandiri (KMM) sudah mematok target pertumbuhan aset sebesar Rp1,8 triliun dan 120 ribu anggota. SHU Rp30 miliar. Tumbur Naibaho optimis target tersebut tercapai dengan kian gencarnya koperasi ini melakukan layanan digitalisasi. September 2024 lalu, KMM sukses terapkan digitalisasi realtime di 188 kantor cabang yang tersebar di 25 provinsi.
Gencarnya KMM menyasar digitalisasi pelayanan, kata Tumbur merupakan bentuk pelayanan kepada anggota agar mereka tetap bangga dan percaya diri menjadi anggota koperasi.
Selaku pimpinan koperasi yang berdiri sejak 2009 itu, Tumbur tak ingin KMM hanya koperasi yang biasa-biasa saja. “Tahun ini kita menyasar jumlah anggota 120 ribu orang dengan 195 kantor cabang tersebar di 26 provinsi. “Itu sebabnya kami serius kembangkan digitalisasi realtime agar dapat menjangkau dan melayani seluruh anggota tersebut,” ujar Tumbur seraya menambahkan sebagian besar anggota kini makin terbiasa menggunakan Makmur Mandiri Mobile.
Sebagai koperasi yang bergerak di sektor keuangan, kepercayaan anggota merupakan faktor yang wajib di kedepankan. Apalagi Tumbur sudah mencanangkan KMM akan menjadi koperasi terbaik di Tanah Air pada 2030. Maka ia terus menegaskan kepada segenap manager agar memegang teguh prinsip pelayanan dengan moto: Juara Sehat singkatan dari Jujur, Amanah, Ramah, Senyum dan Bersahabat.
“Jika ingin besar, KMM harus hadir di semua tempat di tengah masyarakat Indonesia,” kata Tumbur. Dari 188 kantor cabang yang sudah beroperasi saat ini sebanyak 126 cabang sudah menghasilkan SHU positif, bahkan 54 manager mampu mencatat SHU di atas Rp500 juta hingga Rp2,3 miliar. Bagi para manager yang belum mencapai SHU positif, maka mereka terus digenjot melalui Diklat dan Uji Kompetisi yang merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan karyawan. Pelatihan para manager KMM, kata Tumbur, diadakan secara berkala, sesuai dengan pertumbuhan koperasi yang kini sudah 188 kantor cabang di 25 provinsi di Tanah Air. Jumlah kantor yang cukup banyak itu, kata Tumbur, membutuhkan pengelolaan yang baik dari para manajer terlatih.(Irm)