octa vaganza

KKP Serius Garap Komoditas Rumput Laut

JAKARTA— Rumput laut adalah komoditas yang  potensial  yang bisa digarap serius mengingat Indonesia dalah negara kepulauan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi rumput laut di Indonesia  pada  2019 mencapai 9.746.946 ton.

Sementara  untuk ekspor rumput laut Indonesia pada 2018 sebesar 212 ribu ton dengan nilai mencapai 291,84 Juta dolar AS. Sedangkan pada 2019 produksinya mencapai sebesar 209 ribu ton dengan nilai mencapai 324, 85 juta dolar AS.

Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Machmud menyampaikan jajarannya menyadari hal itu dan membuat langkah serius penguatan industri rumput laut nasional melalui Perpres 33/2019.

Implementasinya diwujudkan dalam beberapa program, di antaranya penelitian pengembangan budidaya jenis (spesies dan/atau varietas) baru, inovasi teknologi produk setengah jadi dan produk akhir, serta pasar produk rumput laut nasional dan global.

“Ketika tren makanan sehat meningkat di komunitas dunia, rumput laut hadir menjadi opsi plant-based food bahkan menjadi superfood,” ungkap  Machmud dalam sebuah webinar tentang rumput laut di Jakarta, Selasa (27/7/21).

Sementara peneliti dari BPPT Hari Purwoto mengatakan s aat ini rumput laut sudah dikembangkan pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan cangkang kapsul dalam bidang farmasi. Rumput laut berpotensi menggantikan gelatin yang selama ini menjadi bahan baku cangkang kapsul, yang sebagian besar masih diimpor.

“Kapsul rumput laut ini juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang tidak bisa mengonsumsi produk-produk hewani,” ujar Purwoto. 

Rumput laut di Indonesia memang dikenal karena kualitasnya yang baik dan diminati karena mengandung sumber keragian, agar-agar dan alginate yang cukup tinggi sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik, makanan, pelembut rasa, pencegah kritalisasi es krim dan obat-obatan.

Kualitas dari rumput laut banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam budi daya, iklim seperti sinar matahari, arus tekanan dan kualitas air serta kadar garam sangat mempengaruhi kualitas rumput laut. Sebagai catatan  jenis rumput laut yang banyak dikembangkan di Indonesia di antaranya Gracilaria, Gelidium, Eucheuma, Hypnea, Sargasum, dan Tubrinaria.

Exit mobile version