
PeluangNews, Jakarta – Kolaborasi lintas instansi dan lembaga pemerintah menjadi kunci dalam memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini disampaikan oleh Devi Hertuti, Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Madya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam acara PRABU (Produk Anak Bangsa Unggulan) Expo 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (5/11).
“Menurut saya, dari semua segi, dari semua instansi, dan dari semua lembaga pemerintah itu sebenarnya bisa bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Devi. Ia menekankan pentingnya keterpaduan antar pihak untuk memperluas dampak pembinaan terhadap pelaku usaha kecil, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.
Selama ini, KKP berfokus membina para pelaku usaha yang terkait langsung dengan sektor kelautan dan perikanan, mulai dari pengolahan hasil laut, pemasaran produk, hingga pengembangan inovasi berbasis farmakologi laut. Namun, Devi menilai bahwa peluang kerja sama dengan sektor lain juga sangat terbuka.
“Walaupun kami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan membina stakeholder di bidang kami, tapi kalau melihat dari apa yang disampaikan misalnya oleh IPB atau UI, mereka juga lintas sektor. Jadi produk perikanan dan kelautan itu bisa masuk ke berbagai bidang lain,” jelasnya.
Devi menilai kegiatan seperti PRABU Expo 2025 menjadi ruang penting untuk membuka wawasan dan memperluas jejaring kolaborasi antar pelaku dan lembaga. “Kegiatan ini membuka jalan untuk kolaborasi. Saya bahkan sudah berkomunikasi dengan perwakilan dari UI karena ternyata permasalahan yang mereka temui di lapangan juga mirip dengan yang kami hadapi,” ujarnya.
Selain mendorong kolaborasi lintas instansi, Devi juga menyoroti pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi UMKM agar mampu bertahan dan naik kelas. Ia menuturkan pengalaman pribadinya mendampingi salah satu UMKM binaan KKP yang berhasil meningkatkan skala usaha secara signifikan.
“Saya pernah dampingi satu UMKM dari kecil banget, sampai akhirnya dia bisa naik kelas, usahanya berkembang, bahkan bisa beli rumah baru. Itu rasanya luar biasa, ada kebahagiaan tersendiri,” katanya dengan semangat.
Namun, Devi juga mengingatkan bahwa tidak sedikit UMKM yang menghadapi tantangan berat hingga terpuruk. “Sekarang banyak UMKM yang dari awalnya tumbuh bagus, tapi tiba-tiba jatuh. Mereka merasa kecil, tidak tahu harus bagaimana. Padahal fasilitasi dari pemerintah itu banyak,” ucapnya.
Ia mendorong agar para pelaku UMKM aktif berkomunikasi dengan dinas terkait di daerah. “Kalau di kabupaten ada Dinas Perikanan, Dinas Perdagangan, mereka bisa dihubungi. Kalau ada kendala, sampaikan saja, supaya bisa difasilitasi. Misalnya, kalau produknya berbasis ikan, kami di KKP siap membantu untuk pembinaan lanjutan,” ujarnya.
Menurut Devi, kunci keberhasilan pemberdayaan UMKM terletak pada komunikasi dua arah dan kolaborasi nyata antara pemerintah, lembaga pendidikan, koperasi, dan pelaku usaha. “Kita membuka ruang itu. Kolaborasi harus diperkuat, termasuk dengan koperasi dan lembaga pendanaan, supaya UMKM bisa naik kelas secara berkelanjutan,” tutupnya.
PRABU Expo 2025 menjadi ajang yang mempertemukan berbagai instansi, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha dalam rangka memperkuat ekosistem produk unggulan anak bangsa. Melalui kolaborasi lintas sektor, diharapkan UMKM Indonesia mampu tumbuh lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing di pasar global.







